Berita Denpasar

Korban Kebakaran Resah, Terkait Izin Tinggal di TKP Kebakaran di Dusun Wanasari

Penulis: Putu Honey Dharma Putri W
Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga RT 05 Dusun Wanasari, Jalan Kartini Denpasar menyampaikan keresahan kepada Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat Wali Kota mengunjungi posko darurat pengungsi korban kebakaran, Rabu (14/6).

TRIBUN-BALI.COM - Warga RT 05 Dusun Wanasari, Jalan Kartini Denpasar menyampaikan keresahan kepada Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat Wali Kota mengunjungi posko darurat pengungsi korban kebakaran, Rabu (14/6).

Ketua RT 05 Haji Budi, yang juga menjadi korban kebakaran, mewakili aspirasi korban yang khawatir dengan izin tinggal mereka di tanah tersebut. “Kami mengharapkan agar tempat ini benar-benar bisa kami tempati lagi, karena ada kekhawatiran kami tidak bisa lagi tinggal di sini,” ujar Haji Budi.

Kekhawatiran tersebut muncul karena mereka menduga tidak diberikan izin untuk memperpanjang masa kontrak oleh si pemilik tanah. Ia juga mengaku bahwa TKP sudah hampir 30 tahun ditempati oleh para warga korban musibah kebakaran.

Seperti diberitakan, sebanyak 33 rumah yang ditempati 111 jiwa (sebelumnya disebut, 35 rumah yang ditempati 118 jiwa), di Jalan Kartini, RT 05, Dusun Wanasari, Denpasar, ludes terbakar, Selasa (13/6) pukul 09.00 Wita.

Selain puluhan rumah, ikut juga terbakar 4 unit sepeda motor, semua barang-barang dalam rumah semi permanen tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun ada dua orang yang mengalami, 1 warga atas nama Ruslan mengalami luka bakar dan satu petugas pemadam kebakaran mengalami luka karena tertusuk paku puing-puing bangunan.

Baca juga: Sat Reskrim Polresta Denpasar Serahkan WNA Asal Amerika Pengemudi Angkot Ke Imigrasi Denpasar

Baca juga: Pencarian Nelayan Asal Bugbug Karangasem Pada Hari Ketiga Masih Nihil

Warga RT 05 Dusun Wanasari, Jalan Kartini Denpasar menyampaikan keresahan kepada Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat Wali Kota mengunjungi posko darurat pengungsi korban kebakaran, Rabu (14/6). (Honey/Tribun Bali)

Wali Kota Jaya Negara saat berkunjung ke lokasi posko, pukul 15.00 Wita menjelaskan, sebenarnya program bedah rumah tak dapat dilakukan kepada warga tanpa adanya sertifikat tanah warga korban kebakaran tersebut. Menurutnya, masalah tersebut bukanlah ranah pemerintah untuk berbicara, melainkan permasalahan tersebut sepenuhnya kewenangan pemilik tanah.

“Kalau dari sisi kebencanaan, kami ada dana untuk itu. Kami ingin membantu membangun rumah-rumah bapak/ibu yang sudah kena musibah ini. Sedangkan masalah kontrakan itu ranah pemilik tanah untuk menanggapi. Namun tentu kami akan berkoordinasi dengan pemiliknya,” kata Wali Kota.

Menurut Jaya Negara, saat ini pihaknya lebih mengutamakan memberikan bantuan tempat tinggal yang layak untuk pengungsi. “Makanya tadi pagi hasil keputusan, saya pengin memberikan bantuan dulu. Karena saya tidak mau warga Denpasar ada yang tidur di tenda. Yang terpenting di kos-kosan dulu.

Biar mandi, tidur tenang. Saya mikir segitu dulu, Pak, untuk daruratnya,” jelasnya.
Jaya Negara pun mengajak masyarakat untuk sama-sama berdoa agar permasalahan tersebut segera mendapat jawaban yang sesuai dengan yang diinginkan. “Artinya mari kita sama-sama berdoa, mudah-mudahan permasalahan cepat selesai, bantuan bisa cepat keluar. Jadi bisa segera memperbaiki rumah (korban) masing-masing,” katanya.

Pemkot Denpasar akan membantu korban kebakaran dengan disiapkan kamar kos selama sebulan. Hal tersebut berdasarkan hasil rapat yang digelar di kantor Wali Kota, Rabu pagi. Rapat ini digelar Wali Kota bersama Kepala BPBD, Camat Denpasar Utara, Perbekel Dauh Puri Kaja, Kepala Dusun Wanasari, BPKAD, dan Dinas Sosial.

Kabag Prokopim Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, Wali Kota menugaskan Kepala Dusun dan Perbekel untuk mencarikan kos terdekat. "Korban diminta untuk didata agar tidak ada yang telantar. Kemudian dicarikan kos, satu KK satu kos," katanya.

Pembiayaan kos tersebut menggunakan dana CSR. Selain itu, juga sudah dibuatkan dapur umum di dekat kawasan tersebut. Untuk pembangunan rumah yang terbakar, Pemkot Denpasar akan berkoordinasi dengan Pemprov Bali. Sebelumnya, untuk meringankan beban korban kebakaran, sudah diberikan bantuan berupa 60 paket family kit yang berisi selimut, sarung, handuk, dan tikar plastik BNPB.

Dalam kunjungannya, Wali Kota menyebutkan bantuan yang akan disalurkan kepada para korban. “Untuk langkah pertama kita menyewakan kos-kosan dulu. Karena kita ada CSR untuk membantu itu. Kami bisa membantu karena mereka (korban) membangun rumahnya sendiri, kebetulan pula ini banyak KK (yang menjadi korban),” katanya.

Nantinya akan disediakan 30 kamar kos yang siap ditempati oleh para korban. “Sesuai jumlah KK, bukan jumlah orang, kami siapkan kos. Kita dapatkan sekitar 30 rumah yang terbakar, maka akan disiapkan dengan jumlah tersebut,” ujarnya.

Warga RT 05 Dusun Wanasari, Jalan Kartini Denpasar menyampaikan keresahan kepada Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat Wali Kota mengunjungi posko darurat pengungsi korban kebakaran, Rabu (14/6). (Honey/Tribun Bali)

Diketahui sampai saat ini 22 kamar kos telah siap dihuni, yang mana 8 lainnya masih diusahakan. Namun per kemarin warga sudah dapat menempati kamar kos yang disediakan. Dari Tagana juga akan disiapkan konsumsi untuk malam yang akan dibawa ke tempat-tempat kos para pengungsi.

Halaman
123

Berita Terkini