"Intinya yang sudah berpenghasilan cukup dan memadai, pemerintah menghimbau untuk masyarakat menggunakan gas 12 kilogram, termasuk restoran dan hotel di Bali," ujar Nyoman Parta.
Di Indonesia, terdapat 237.500 agen pangkalan LPG resmi Pertamina. Dari data tersebut, 96 persen sudah melakukan registrasi NIK untuk membeli gas melon agar sesuai dengan harga HET.
"Kita sampai cek juga di SPBE bahwasaanya stock lancar, hanya saja pendistribusiannya yang kurang merata dan terjadi kebutuhan yang meningkat menjelang hari raya," tambah Nicke.
Dalam sehari, 100 tabung gas melon habis terjual di pangkalan LPG 3 Kilogram di Pangkalan Kadek Sudarma di Sukawati Gianyar.
Jumlah konsumsi gas melon perhari di seluruh Bali pun mencapai 825 tabung.
Artinya, Pertamina telah berupaya melakukan penyaluran LPG tepat sasaran ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk Bali.
Nicke mengungkapkan, berdasarkan data PIEDCC stok dan suplai LPG dalam keadaan aman.
Namun, ada beberapa daerah yang distribusinya perlu ditingkatkan pengawasannya.
Nicke juga menekankan perlunya kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat untuk memastikan pasokan LPG aman.
"Kami akan langsung meninjau ke beberapa daerah. Untuk itu, kami memerlukan kerja sama dari pemda, aparat penegak hukum, dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk melakukan koordinasi lebih lanjut. Kami akan memastikan bahwa fenomena kelangkaan (LPG) bisa diatasi karena suplainya aman,” kata Nicke.
Seperti diketahui, distribusi LPG subsidi telah diatur oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Undang-Undang (UU) Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 Tahun 2001 dan Keputusan Menteri ESDM No 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran.
Kemudian, Keputusan Direktur Jenderal (Dirjen) Migas No 99.K/MG.05/DJM/2023 tentang Penahapan Wilayah dan Waktu Pelaksanaan Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran.
Berdasarkan hal tersebut pengguna yang berhak menggunakan LPG subsidi 3 kg adalah rumah tangga, usaha mikro, petani, dan nelayan sasaran.
Oleh karena itu, Nicke mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying terkait stok LPG.
Ia pun meminta masyarakat untuk melaporkan apabila terjadi kendala, penyelewengan, kelangkaan, dan harga LPG yang tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Laporan bisa dilakukan dengan menghubungi Call Center Pertamina di 135.(*)