Pegawai KAI di Bekasi Tersangka Teroris

Densus 88 Sita 11 Laras Pendek, lima Laras Panjang! DE Diduga Jual Beli Senpi di Marketplace!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka Teroris - Sejumlah senjata api yang disita dari karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sekaligus tersangka terorisme, inisial DE dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8). DE berencana menyerang Mako Brimob Kelapa Dua dan Jawa Barat serta markas TNI. Inzet: Foto DE dibeber dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8).

TRIBUN-BALI.COM – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, telah menggeledah rumah karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menjadi tersangka terorisme, inisial DE.

Dari penggeledahan di rumah DE yang berlokasi di Bekasi itu, Densus 88 Antiteror menyita sebanyak 16 senjata api (Senpi).

“Senjata api 16 pucuk ya. 11 laras pendek, lima laras panjang,” kata Karo Penmas Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8).

Belasan Senpi tersebut dipanjang dalam konferensi pers yang digelar di Mabes Polri. Tampak, 11 pistol dijejerkan sebagai barang bukti. Ada pula lima senjata laras panjang ikut dipajang.

Terdapat ratusan peluru serta beberapa magasin hingga ransel dan layar komputer yang turut disita.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar menjelaskan, dari total 16 Senpi itu terdapat empat senjata api pabrikan, termasuk dari Pindad.

Aswin mengatakan, penyidik akan mendalami asal usul DE bisa mendapatkan Senpi pabrikan tersebut.

Tak hanya itu, terdapat juga Senpi yang dimodifikasi DE. Semua Senpi yang ditemukan akan didalami dan dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor).

Baca juga: Slamet Ditemukan Tertelungkup Kaku! Tangannya Memegang Sikat dan Pasta Gigi, Kejadian di Badung

Baca juga: Hanya 6 Hari Langsung Disahkan! DPRD Gianyar Ketok APBD Perubahan, PAD Dirancang Naik Rp323 Miliar

Baca juga: VIRAL Vila Langgar Sempadan Tebing, Dewan Badung Minta Ini Pada Camat Hingga Kelihan Lebih Peka!

Tersangka Teroris - Sejumlah senjata api yang disita dari karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sekaligus tersangka terorisme, inisial DE dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8). DE berencana menyerang Mako Brimob Kelapa Dua dan Jawa Barat serta markas TNI. Inzet: Foto DE dibeber dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8). (KOMPAS.com/ Rahel)

“Di senjata tersebut ada empat yang memang pabrikan ada lima yang modifikasi, modifikasi dari airsoft gun menjadi senjata api penuh itu ya,” ucap Aswin.

Dia menambahkan, pihaknya masih akan mendalami soal dugaan pihak lain yang diduga terkait dengan DE. “Kita masih mendalami keterkaitan yang bersangkutan sebagaimana biasa dengan kelompok-kelompok teror ini kita akan runut balik ke belakang,” tambah dia.

DE ditangkap di Jalan Raya Bulak Sentul, RT 07/ RW 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara pada Senin (14/8) pukul 13.17 WIB. DE merupakan salah satu pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang aktif melakukan propaganda di media sosial terkait motivasi untuk jihad melalui Facebook.

Densus 88 Antiteror menyebutkan, DE yang baru ditetapkan jadi tersangka terorisme memiliki akun marketplace atau platform yang disediakan untuk para penjual berkumpul. Diduga, akun marketplace tersebut dijadikan DE sebagai tempat melakukan jual-beli Senpi.

“Masalah marketplace itu adalah kamuflase memang, kalau saya bicara dengan penyidik kita menyimpulkan memang itu sebagai sarana dia untuk mencari uang juga, tapi juga untuk menyamarkan aktivitasnya terkait dengan barang-barang (senjata api) ini,” jelas Aswin.

Aswin menjelaskan, dalam marketplace itu, DE menjual mainan-mainan yang berkaitan dengan alat militer. Sehingga, diduga juga bahwa marketplace itu dipakai sebagai alat kamuflase melakukan perdagangan Senpi ilegal.

“Ini masih didalami juga sebenarnya, sejauh mana aktivitas akun yang bersangkutan tersebut di marketplace. Apakah memang benar-benar sebagai jualan saja untuk mencari uang, atau juga sebagai sarana-sarana lainnya,” tuturnya.

Aswin mengatakan, pendapatan DE dari penjualan di marketplace tersebut digunakan untuk memodifikasi dan mengembangkan senjata airsoft gun menjadi Senpi. Dia pun menegaskan, penyidik juga akan menelusuri aliran dana yang terkait DE dan penjualan marketplace itu.

“Karena dia juga menjual beli di situ kemudian keuntungan dari penjualan itu dia pakai untuk meng-upgrade mulai dari biaya untuk meng-upgrade, misalnya dari airsoft gun menjadi senjata api itu biayanya berapa gitu, karena dia memerlukan alat-alat atau komponen lain,” ucapnya. (kompas.com)

Berencana Serang Mako Brimob dan Markas TNI

DENSUS 88 Antiteror Polri mengungkapkan, DE merencanakan aksi penyerangan atau amaliah ke Mako Brimob Polri dan Markas TNI. Hal itu diungkap Juru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dilakukan penyidik terhadap DE.

“Memiliki rencana atau niatan untuk melakukan aksi kembali ke Mako Brimob yang di Kelapa Dua dan Mako Brimob yang di Jawa Barat,” ucap Aswin, Selasa (15/8).

“Juga terhadap beberapa markas tentara (TNI) yang sudah dikenali atau ditandai di-profiling oleh yang bersangkutan,” sambungnya.

Dalam merencanakan hal itu, Aswin menyebut, DE melakukan latihan-latihan. “Sudah beberapa kali melakukan latihan,” ucap Aswin.

Aswin menambahkan, niatan itu muncul dalam benak DE usai dirinya melihat tayangan aksi pemberontakan para narapidana yang pernah terjadi di Mako Brimob. Namun, tak dijelaskan tayangan mana yang dimaksudkannya tersebut.

“Nah, dalam pemeriksaan yang bersangkutan menjelaskan bahwa memang yang bersangkutan terinsipirasi karena memiliki giroh (hasrat) karena setelah melihat aksi pemberontakan atau perlawanan teroris di Mako Brimob,” jelasnya.

Menurut Aswin, dari aksi itu, kemudian penyidik melakukan penggeledahan dan menangkap DE. Dalam penangkapan dan penggeledahan, tim Densus 88 Antiteros mengamankan barang bukti, yakni sejumlah identitas diri dan belasan senjata api.

Setelah penangkapan DE, Densus 88 menggeledah rumah orangtua DE di Kabupaten Bandung pada Senin (14/8) sekitar pukul 15.30 WIB. Ketua RT 02 Idris mengatakan, proses penggeledahan berlangsung selama dua jam.

Idris mengungkapkan, anggota Densus 88 tersebut mengangkut sejumlah barang yang diduga milik DE. Barang yang dibawa petugas dibungkus plastik putih. Meski tak bisa menjelaskan secara detail barang apa saja yang disita, Idris mengatakan, salah satunya tabung gas berukuran kecil yang biasa digunakan untuk pistol angin.

"Barang bukti tadi saya lihat sepintas dimasukan ke plastik putih ada yang saya lihat sendiri seperti tabung gas yang untuk pengisian pistol angin gitu. Buku-buku kurang jelas karena dibungkus pakai plastik putih. Ada yang dibungkus plastik hitam," ujar dia.

Idris mengatakan, DE memiliki rekam jejak yang berhubungan dengan teroris. Idris menjelaskan, sekitar lima tahun yang lalu, pihaknya pernah didatangi petugas kepolisian yang sedang memantau kegiatan DE.

"Informasi yang saya dapat, dia itu pernah menjenguk narapidana teroris beberapa kali, kemudian dia dipantau sama polisi. Sempat polisi itu meminta pengurus juga ikut memantau kegiatan DE," pungkasnya. (kompas.com)

KAI Siap Kerja Sama

PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengaku siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum soal pegawainya, DE yang telah ditangkap dan menjadi tersangka terorisme.

"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," kata Executive Vice President (EVP) of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, Senin (14/8).

PT KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan serta akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik terorisme.

Agus mengatakan, KAI juga tidak akan menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih pada kasus terorisme. Lebih lanjut, pihak Manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.

"KAI berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan oleh fungsi terkait," kata Agus.

Juru Bicara Densus 88 Aantiteror Polri Kombes Aswin Siregar membenarkan bahwa DE adalah karyawan KAI di BUMN. "Benar (pegawai KAI)," ucap Aswin. (kompas.com)



Berita Terkini