Selain itu, kuasa hukum juga membantah adanya air mani atau sperma.
“Dikatakan telah terjadi persetubuhan sampai adanya hormon keluar. Tapi kenyataannya, sejatinya, tidak ada terjadi persetubuhan kalau kita melihat secara lengkap isi klarifikasi Pak Jero. Saya sudah bilang tadi, sudah diskusi, pada dasarnya itu tidak ada aktivitas seksual, hubungan badan tidak ada. Muncrat di dada, itu tidak ada. Tidak ada (keluar air mani) itu hanya bentuk komunikasi NCK terhadap klien kami,” kata Agus Mulyawan.
Jero Dasaran Alit akan diklarifikasi di Polres Tabanan, Rabu 27 September 2023.
Agus Mulyana mengatakan, surat undangan klarifikasi itu diterima Jero Dasaran Alit, Minggu 24 September 2023.
Usai kliennya menerima surat undangan klarifikasi dari Polres Tabanan, mereka langsung menindaklanjutinya dengan menggelar rapat.
Menghadapi undangan klarifikasi itu, sang kuasa hukum mengaku telah menyiapkan sejumlah barang bukti.
Hal itu sebagai bahan guna mendukung argumentasi Jero Dasaran Alit soal kasus pelecehan seksual tersebut.
Ada pun barang bukti yang disiapkan sang kuasa hukum yakni berupa surat-surat.
“Kita ada beberapa bukti surat. Itu akan kita kumpulkan, bahwa apa yang terjadi sebenarnya. Dari awal sampai akhir pertemuan sampai berjalannya proses ini,” ungkapnya kepada Tribun Bali, Selasa.
Jero Dasaran Alit, dikatakannya, adalah sosok yang taat hukum. Bahkan, Jero Dasaran Alit dan kuasa hukum mengaku gembira mendapat panggilan ini.
Sebab, mereka dapat menjelaskan kejadian sebenarnya ke pihak berwajib.
Agus Mulyawan mengatakan, bila tuduhan kepada kliennya itu tidak benar, maka hal tersebut akan menjadi fitnah.
Lebih jauh, fitnah dikatakan pula dapat berujung pada pemberian keterangan palsu.
Agus Mulyawan juga menduga kliennya dijebak soal kasus dugaan pelecehan seksual.
Sebab, berdasarkan penuturan Jero Dasaran Alit kepadanya, ada sejumlah oknum yang memang tak menyukai Jero Dasaran Alit.