“Jadi kelompok-kelompok yang mungkin di Bali sudah mulai antipati dengan PDIP, kelompok kritis, aktivis, dengan adanya Mahfud sepertinya cocok dengan selera mereka. Rasanya, kalau di Bali, kelompok yang dulunya hampir lepas dengan PDIP bisa di-grab kembali dengan alasan Mahfud MD,” imbuhnya.
Lebih jauh, alasan penunjukkan Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar Pranowo didasarkan pada upaya penegakkan hukum ke depan.
Pasalnya, kepuasan publik terhadap hukum masih rendah. Sehingga, Megawati Soekarnoputri memilih sudut “hukum” melalui sosok Mahfud MD.
“Selain pertimbangan elektabilitas, salah satunya hasil survei poin lain yang diangkat oleh PDIP.
Bahwa kepuasan publik terhadap hukum adalah yang paling rendah. Jadi capture-nya, diambil dari sana (hukum). Bukan sekadar elektabilitas,” pungkas pengamat sekaligus Dosen Ilmu Politik Universitas Udayana, Dr. Kadek Dwita Apriani, S.Sos., MIP.
(*)