TRIBUN-BALI.COM - Pelayanan rumah sakit RSD Mangusada Kabupaten Badung, dikeluhkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
DPRD menilai layanan yang diberikan tidak sepadan dengan layanan yang diberikan rumah sakit swasta.
Pasalnya pelayanan yang diberikan dinilai tidak ramah. Selain itu fasilitas yang digunakan juga dinilai tidak layak.
Hal itu pun dikeluhkan anggota DPRD Badung, Made Suardana, saat rapat kerja kemarin.
Politisi asal Kapal Mengwi Badung itu, memperingatkan agar rumah sakit pelat merah tersebut segera berbenah diri. Agar tidak kalah dengan rumah sakit swasta.
Pihaknya mengaku biaya perawatan di RSD Mangusada kini mencapai Rp 8-9 juta. Angka itu pun jauh di atas jika dibandingkan dengan rumah sakit swasta.
Baca juga: Hotman Paris Sebut Kasus Prof Antara Tidak Ada Kerugian Negara, BEM Unud Sebut Ada Pihak Terusik!
Baca juga: Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan Bali Didukung BTB, Simak Alasannya!
"Saya paham kondisi rumah sakit (Mangusada -red). Untuk perawatan di swasta Rp 6,5 juta, namun di RSD Mangusada sudah Rp 8 juta hingga Rp 9 juta, tapi apa yang kita dapat? ramahnya tidak, jauh lebih ramah rumah sakit swasta, saya sudah wanti-wanti jangan sampai tipe B+ kalah dengan tipe C," ungkapnya.
Tak hanya itu, legislator Badung juga menyoroti fasilitas kesehatan di RSD Mangusada yang tidak layak pakai. Seperti halnya kursi roda yang mengeluarkan suara ketika digunakan.
"Saya dapat menginap di sana (Mangusada -red) perawat jam 11 sudah masuk kamar, kursi roda juga saya malah takut naik kursi roda karena ketika saya naik bunyi kreot kleped akhirnya saya hentikan dan jalan kaki," ungkapnya.
Ketua Komisi IV DPRD Badung ini juga menyoroti pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan dalam melayani kesehatan masyarakat.
"Apa mau buat festival baleganjur dengan tamatan seni yang banyak, kalau mencari tenaga kerja cari yang kita butuhkan," tegasnya.
Sementara Direktur RSD Mangusada, dr. Wayan Darta, yang hadir dalam raker tak berkomentar banyak menanggapi keluhan dewan.
Pihaknya, mengatakan akan melakukan perbaikan layanan.