“Bali merupakan kandang PDIP. Tentu juga kandang Ganjar-Mahfud. Menurut kami, mereka sudah kehabisan akal bagaimana menjual produknya. Sehingga mencoba mengangkat isu itu,” pandangnya.
Dewa Jack yang juga Ketua Fraski PDIP DPRD Bali itu membeberkan, kampanye itu memang sengaja menarget pemilih di Buleleng, Bali.
Pasalnya, Kabupaten Buleleng disebut sebagai daerah dengan suara pemilih pemilih terbanyak di Buleleng.
Selain Buleleng, kata Dewa Jack, Gianyar juga menjadi salah satu daerah yang menjadi sasaran.
Sebab, Gianyar dikatakan sebagai daerah yang paling besar memenangkan Presiden Joko Widodo sewaktu mengikuti Pilpres.
“Targetnya kan Buleleng dengan suara terbesar di Bali dan Gianyar yang menang paling besar pada zaman Jokowi,” ungkapnya.
Kendati ada beda pandang soal pembangunan di Bali, Dewa Jack mengaku pihaknya terus bekerja memenangkan Ganjar-Mahfud di Bali.(*)