Menanggapi hal tersebut, dr. Hendra Wardhana membetulkan penyataan tersebut, jika batuk pilek yang tidak kunjung sembuh dapat menjadi penyebab Pneumonia pada anak-anak.
Baca juga: Cegah Kasus Mycoplasma Pneumonia Meluas di Bali, Pengawasan Pintu Masuk Udara dan Air Diperketat
Pasalnya, saluran pernapasan terdiri dari saluran pernapasan atas dan saluran pernapasan bawah.
Jika saluran pernapasan atas tidak segera ditangani dan dibiarkan begitu saja, dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan bawah yang akhirnya masuk ke dalam paru-paru.
"Kita harus memahami anatomisnya terlebih dahulu, jadi saluran pernapasan itu dibagi menjadi dua, ada saluran pernapasan atas dan ada saluran pernapasan bawah."
"Saluran pernapasan atas terdiri dari sinus, hidung, laring, sedangkan saluran pernapasan bawah dari bronkus, bronkiolus, dan alveolus."
"Ketika ada infeksi saluran pernapasan atas yang tidak segera ditangani, didiamkan saja, lama-lama makin ke bawah, masuknya ke bronkus, bronkiolus, dan alveolus, itu bisa menyebabkan infeksi peradangan yang akhirnya akan merusak paru itu tadi," jelas dr. Hendra Wardhana.
Faktor Risiko Lain Penyebab Pneumonia pada Anak
dr. Hendra Wardhana menuturkan, sebenarnya banyak sekali faktor risiko penyebab Pneumonia pada anak.
Dari berbagai macam literatur itu disebutkan, faktor risiko penyebab anak mengalami Pneumonia adalah karena berikut.
1. Tidak diberikan ASI selama 6 bulan minimalnya
2. Nutrisi yang kurang atau kurang gizi
dr. Hendra Wardhana menyebutkan, seorang anak yang berat badannya tidak mencapai target akhirnya akan menjadi gizi buruk.
Hal ini dapat menjadi penyebab terjadinya Pneumonia pada anak.
3. Berat badan lahir rendah
4. Imunisasi tidak lengkap