TRIBUN-BALI.COM – Apa yang harus dilakukan jika anak kejang?
Seringkali orangtua merasa panik ketika mendapati putra putrinya kejang.
Hal ini sangat wajar karena tidak biasa terjadi dan belum punya pemahaman bagaimana menanganinya.
Kejang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebab yang umum adalah karena demam.
Jika tidak ditangani secara tepat, kejang bisa berakibat fatal, resiko terjadinya kerusakan otak permanen bahkan kematian.
Karena itu, orangtua perlu mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama saat anak kejang.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), setiap anak memiliki suhu ambang kejang yang berbeda.
Ada yang kejang pada suhu 38 derajat Celsius, ada pula yang baru mengalami kejang pada suhu 40 derajat Celsius.
Dilansir dari John Hopkins Medicine, penyebab kejang pada anak lainnya yaitu, masalah pada sel-sel saraf di otak, tumor otak, stroke, dan kerusakan otak akibat penyakit atau cedera.
Sebelum menyimak langkah-langkah penanganan saat anak kejang, ketahui dahulu macam-cama gejala kejang berikut.
Baca juga: Meningitis! Mengenal Lebih Dalam Gejalanya, Ada Demam Hingga Kejang-kejang
Apa saja gejala kejang pada anak?
Gejala kejang pada anak dapat berbeda-beda tergantung penyebab yang mendasarinya.
Namun, ada beberapa kondisi atau tanda umum anak kejang, antara lain:
Kelopak mata berkedip atau tatapan kosong
Gerak mata yang acak dan berputar