Terlebih setelah dibunuh, jenazah Sutarini dimutilasi dengan kejam oleh suaminya sendiri, James Lodewyk Tomatala (61).
DI mata keluarga, Sutarini merupakan sosok yang sangat baik dan penyabar.
Hal ini dibuktikan dengan Sutarini yang tidak melaporkan suaminya ke kantor polisi walau sering mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya.
"Kakak saya sering mendapatkan kekerasan dari suaminya. Ia tidak melapor ke polisi karena memikirkan anak-anaknya," ujar adik kandung Sutarini, Komang Suardana, di kediamannya Banjar Banda, Desa Takmung, Klungkung pada Selasa 2 Januari 2023.
Baca juga: Usai Habisi dan Mutilasi Sutarini, James Berikan Surat Kuasa Agar Istri Diupacarai Secara Hindu
Sutarini dan James telah menikah lebih dari 30 tahun lalu. Sebelummya Sutarini merupakan seorang perawat di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya.
Sementara James sebelumnya merupakan pasien yang dirawat oleh Sutarini.
James saat ini berstatus sebagai pensiunan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Keduanya lalu kecantol, berjodoh. Seperti itu pertemuan mereka," ungkap sepupu Sutarini, Wayan Surata.
Setelah menikah, Sutarini berhenti bekerja menjadi perawat dan fokus mengurus keluarga.
Sementara James bekerja di salah satu BUMN.
Baca juga: Jenazah Ni Made Sutarini Diaben Hari Ini oleh PHDI Malang, Keluarga dari Bali Bawa Air Suci
Keduanya dikaruniai dua orang anak. Anak pertamanya perempuan dan baru sekitar sebulan bekerja di Singapura.
Sementara anak keduanya laki-laki dan bekerja sebagai teknisi di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Badung.
"Keduanya anaknya sering pulang ke sini. Kalau anak laki-lakinya, setiap minggu ke Klungkung," ungkap Surata.
Namun pernikahan keduanya berujung duka. James membunuh Sutarini dengan tragis, Minggu (30/12).
Jenazah Sutarini baru ditemukan pada Senin 31 Desember 2023 dalam kondisi telah termutilasi.
(*)