Sunandiantoro, selaku kuasa hukum Demas Brian Wicaksono yang merupakan pelapor perkara 135 mengatakan Gibran mendaftar pada saat peraturan KPU RI masih mensyaratkan calon minimal usia 40 tahun.
KPU baru mengubahnya setelah proses di KPU berjalan.
“Hal itu telah jelas-jelas membuktikan tindakan para terlapor merupakan tindakan yang bertentangan dengan prinsip berkepastian hukum penyelenggara pemilu dan melanggar sebagaimana tertuang dalam Pasal 11 Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu No 2/2017 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu," ungkap Sunandiantoro dalam sidang di DKPP, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Anies dan Ganjar Sindir Bansos, Prabowo-Gibran Minta Maaf di Debat Kelima Pilpres 2024
Prabowo Optimistis Swasembada Pangan
CAPRES nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku optimistis Indonesia akan kembali swasembada pangan dalam waktu dekat.
“Dalam waktu yang tidak lama lagi, kita akan kembali swasembada pangan,” ungkap Prabowo dalam sambutannya pada acara perayaan HUT ke-16 Gerindra di Ballroom The Meru, Sanur, Denpasar, Selasa (6/2).
Bahkan, swasembada pangan menjadi salah satu prioritasnya ketika dia dan Gibran Rakabuming Raka terpilih pada Pilpres 2024.
Pria yang juga Ketua Umum Gerindra itu bercita-cita ingin menyediakan pangan murah bagi masyarakat.
“Mana kala Prabowo-Gibran, Koalisi Indonesia Maju menerima mandat dari rakyat, tugas pertama kita antara lain adalah swasembada pangan. Kita mau pangan murah untuk seluruh rakyat Indonesia,” terangnya.
Namun, Prabowo menyayangkan masih banyak pihak yang tak setuju bila pemerintah memiliki lumbung-lumbung pangan tersebut.
Tak hanya swasembada pangan, dalam kesempatan tersebut Prabowo juga menyinggung soal swasembada energi.
Dia memproyeksikan, Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut bersifat ramah lingkungan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Seperti misalnya solar yang berbahan dasar kelapa sawit, hingga bensin yang berbahan dasar tebu, singkong, dan lain-lain.
“Mampu atau tidak? Mampu. Kita akan swasembada BBM. Kita akan swasembada energi. Nanti BBM kita ramah lingkungan. BBM kita nanti dari tanaman. Solar dari kelapa sawit, bensin dari tebu, singkong,” tuturnya.
Energi ramah lingkungan yang disebutnya dengan energi hijau ini, baru sedikit negara yang menggarapnya. Sehingga, Indonesia dikatakan menjadi bagian dari kelompok tersebut.