Lain halnya dengan Amelia Warta. Dirasa makan siang gratis menurutnya sangat membantu anak-anak sekolah di pelosok.
Baca juga: Di Semua Quick Count Prabowo-Gibran Unggul di ‘Kandang Banteng’, Koster Minta Semua Bersabar
“Kalau kita berbicara Denpasar mungkin udah modern, tetapi kita kan belum tau daerah lain terutama daerah tertinggal. Seperti di Karangasem, ataupun daerah Indonesia lainnya. Bahkan ada anak sekolah di Papua yang hanya berbekal ulat sagu untuk makan siang mereka,” kata Amel.
Namun, ia menyarankan alangkah lebih baiknya anggaran Rp13 Ribu tidak digeneralisasi ke semua daerah. Karena masing-masih harga bahan pokok di daerah berbeda-beda.
“Ya contohnya saja kalau di Jawa, mungkin Rp13 Ribu sudah dapat nasi pecel ayam, tetapi di Denpasar kan tidak bisa. Ataupun di daerah lain. Kalau mau ada program makan siang gratis, harusnya lihat juga dimana dialokasikan,” tutup Amelia, salah satu warga Denpasar.(*)