"Pemuda ini meninggal dunia saat perawatan di Puskesmas 2 Melaya tak lama setelah kejadian," ungkapnya.
Kadek Garin yang merupakan anak kedua dari warga bernama I Nengah Kayun tersebut dikenal sebagai sosok yang sangat aktif di organisasi, rajin dan polos.
Bendesa Adat Sumbersari, I Ketut Subanda mengatakan, peristiwa lakalantas yang dialami Kadek Garin menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga almarhum serta keluarga besar STT Tunjung Sari.
Sebab, ia dikenal sosok yang sangat aktif terutama di STT.
Terlebih lagi, ia meninggal dunia saat perjalanan pulang setelah melaksanakan makemit (bergadang) ogoh-ogoh di Twin Tower atau saat kegiatan untuk STT.
"Anaknya ini (almarhum) dikenal sangat aktif. Ia juga dikenal polos, lugu, dan sangat rajin. Kami sangat kehilangan," ucap Ketut Subanda, Sabtu 9 Maret 2024.
Dia mengatakan, pemuda yang saat ini duduk di bangku kelas IX di SMAN 1 Melaya tersebut sudah berada di rumah duka.
Namun begitu, proses upacara pengabenan belum bisa dilaksanakan lantaran terbentur serangkaian Hari Raya Kuningan serta Hari Suci Nyepi.
Pihak keluarga disarankan untuk melangsungkan prosesi pengabenan setelah Hari Suci Nyepi pekan depan.
"Untuk prosesi ngabennya belum. Kita sarankan setelah hari raya. Kemungkinan sesuai duwasa (hari baik) yang ada adalah di tanggal 14 atau 15 Maret mendatang. Semoga prosesinya nanti lancar," harapnya. (made prasetia aryawan)
Kumpulan Artikel Jembrana