"Sehingga perekonomian Bali tidak terputus akibat tersebut (penutupan bandara sementara. Karena diketahui sendiri hal utama Bali adalah pariwisata," tegasnya.
Ia berharap, program yang memang ditunggu oleh sebagian besar masyarakat ini bisa diwujudkan dengan komitmen dari pemerintah.
Bahkan, dirinya juga mengakui sudah mulai mendapat pertanyaan secara informal dari masyarakat terutama di Jembrana terkait kelanjutan proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk ini.
"Jadi kami sudah sampaikan sesuai komitmen pemerintah. Intinya pembangunan tersebut sangat penting, terlebih untuk pemerataan pembangunan di Bali."
"Apalagi secara tata ruang atau geografis, Jembrana sangat mendukung untuk menjadi kota alternatif di Bali," tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menyambut baik atas kabar terbaru soal kelanjutan mega proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk. Pembangunannya disebutkan bakal mulai berjalan lagi pada tahun ini.
Masyarakat Jembrana terutama yang terdampak pembangunan tersebut, diharapkan sedikit bersabar sembari menunggu prosesnya.
"Informasi terakhir jalan tol sudah ditender ulang. Nantinya (kelanjutan) bernama solicited. Tapi, nanti tetap terpasang sebagai program strategis nasional (PSN). Jika sudah dirancang masuk sebagai PSN, maka kita tinggal bersabar saja," jelas Nengah Tamba saat dijumpai, Rabu 20 Maret 2024.
Politikus asal Desa Kaliakah ini melanjutkan, sehingga proyeknya nanti tinggal dilanjutkan saja seperti tender dan lainnya. Kemudian, proyeknya akan dikerjakan oleh swasta dan pembebasan lahan akan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dari APBN (Solicited).
"Kita juga sudah koordinasi (ke Kementrian PUPR)," tandasnya.
Untuk diketahui, peletakan batu pertama pembangunan Mega Proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk telah dilaksanakan Menteri PUPR dan Gubernur Bali, Sabtu 10 September 2022 lalu.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan kebun karet wilayah Desa Pekutatan, Jembrana.
Saat itu, Menteri PUPR, M. Basoeki Hadimoeljono menargetkan pembangunan mega proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk ini bisa selesai pada 2025 mendatang.
Sebab, pembangunan ini sangat mendesak untuk mendukung kebutuhan masyarakat. Selain itu, ia berharap pengukuran dan pembebasan lahan bisa segera dilakukan prosesnya.
Namun begitu, pada pertengahan 2023 lalu seluruh alat berat dan aktivitas tol justru terhenti. Sehingga pembangunannya menjadi mangkrak.
Seiring waktu berlalu, Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali bakal berlanjut tahun ini. Hal itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, kemarin. Terungkap, pembangunan tol di wilayah Bali Barat ini sempat mandek karena permasalahan biaya. (*)