Prabowo-Gibran Komitmen Lanjutkan Tol Mengwi-Gilimanuk, TKD Tanggapi Positif
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Anggota DPRD Bali dapil Jembrana, I Kade Darma Susila juga menanggapi positif terkait keberlanjutan Mega proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk oleh pemerintah pusat.
Prinsipnya, dirinya sangat mendukung proyek tersebut sebagai wujud pemerataan pembangunan ke depannya.
Apalagi, saat ini pusat pariwisata hanya cenderung "gemuk" di wilayah Bali Selatan saja.
Baca juga: Keberlanjutan Proyek Tol Mengwi-Gilimanuk Dipertanyakan, Dinas PUPR Bali: Masih Tunggu Kemenko
Politikus asal Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara ini mengungkapkan, jika melihat tata ruang dari Pemerintah Provinsi Bali, tentunya Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk sangat urgent untuk dibangun.
Ia juga memaparkan soal dampak positif lainnya jika Jalan Tol dibangun. Salah satunya adalah berdampak di sektor ekonomi.
Kemudian yang terpenting adalah sebagai solusi atas penumpukan kendaraan yang terjadi di wilayah kota yakni Denpasar dan Badung.
Baca juga: Jika Terpilih di Pilpres 2024, Prabowo-Gibran Pastikan Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk Jalan Terus
Penumpukan kendaraan saat ini membuat masyarakat justru jenuh dengan situasi atau kondisi di wilayah kota yang sangat padat.
"Dari sektor ekonomi, jalan tol sangat penting dibangun. Kemudian juga sebagai upaya atau solusi memecah konsentrasi lalulintas yang ada di kota."
"Serta nantinya akan menjadi upaya pemerataan pembangunan di Bali, tidak terfokus di Bali Selatan saja," ungkap pria yang juga Ketua DPC Gerindra Jembrana ini saat dikonfirmasi, Kamis 21 Maret 2024.
Baca juga: Kapan Tol Mengwi-Gilimanuk Dibangun? Pemprov Minta Kadis PUPR Bali Tanyakan ke Kementerian
Disinggung soal janji tim kampanye nasional Prabowo-Gibran yang menyebutkan akan melanjutkan program strategis nasional (PSN) Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk jika menang Pilpres 2024, pria yang juga sebagai Ketua TKD Kabupaten Jembrana untuk Paslon 02 Pemilu 2024 ini menegaskan tentunya pasti akan dilanjutkan sesuai komitmen.
Sebab, Bali yang dinilai sebagai daerah pariwisata tentunya memerlukan infrastruktur transportasi alternatif yakni bandara.
Salah satunya yang mendukung adalah Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk. Ketika lintasan yang akan menghubungkan Badung dengan Jembrana ini terwujud, akan memudahkan akses masyarakat bahkan wisatawan menuju wilayah yang dituju alias tidak timpang seperti saat ini.
"Ini juga untuk mengantisipasi ketika Bandara Ngurah Rai mengalami kendala teknis atau problem. Karena Bali hanya memiliki satu bandara saja. Jadi bandara alternatif mungkin akan dibangun di Bali Utara sebelah barat (Gerokgak),"
"Sehingga perekonomian Bali tidak terputus akibat tersebut (penutupan bandara sementara. Karena diketahui sendiri hal utama Bali adalah pariwisata," tegasnya.
Ia berharap, program yang memang ditunggu oleh sebagian besar masyarakat ini bisa diwujudkan dengan komitmen dari pemerintah.
Bahkan, dirinya juga mengakui sudah mulai mendapat pertanyaan secara informal dari masyarakat terutama di Jembrana terkait kelanjutan proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk ini.
"Jadi kami sudah sampaikan sesuai komitmen pemerintah. Intinya pembangunan tersebut sangat penting, terlebih untuk pemerataan pembangunan di Bali."
"Apalagi secara tata ruang atau geografis, Jembrana sangat mendukung untuk menjadi kota alternatif di Bali," tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menyambut baik atas kabar terbaru soal kelanjutan mega proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk. Pembangunannya disebutkan bakal mulai berjalan lagi pada tahun ini.
Masyarakat Jembrana terutama yang terdampak pembangunan tersebut, diharapkan sedikit bersabar sembari menunggu prosesnya.
"Informasi terakhir jalan tol sudah ditender ulang. Nantinya (kelanjutan) bernama solicited. Tapi, nanti tetap terpasang sebagai program strategis nasional (PSN). Jika sudah dirancang masuk sebagai PSN, maka kita tinggal bersabar saja," jelas Nengah Tamba saat dijumpai, Rabu 20 Maret 2024.
Politikus asal Desa Kaliakah ini melanjutkan, sehingga proyeknya nanti tinggal dilanjutkan saja seperti tender dan lainnya. Kemudian, proyeknya akan dikerjakan oleh swasta dan pembebasan lahan akan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dari APBN (Solicited).
"Kita juga sudah koordinasi (ke Kementrian PUPR)," tandasnya.
Untuk diketahui, peletakan batu pertama pembangunan Mega Proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk telah dilaksanakan Menteri PUPR dan Gubernur Bali, Sabtu 10 September 2022 lalu.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan kebun karet wilayah Desa Pekutatan, Jembrana.
Saat itu, Menteri PUPR, M. Basoeki Hadimoeljono menargetkan pembangunan mega proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk ini bisa selesai pada 2025 mendatang.
Sebab, pembangunan ini sangat mendesak untuk mendukung kebutuhan masyarakat. Selain itu, ia berharap pengukuran dan pembebasan lahan bisa segera dilakukan prosesnya.
Namun begitu, pada pertengahan 2023 lalu seluruh alat berat dan aktivitas tol justru terhenti. Sehingga pembangunannya menjadi mangkrak.
Seiring waktu berlalu, Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali bakal berlanjut tahun ini. Hal itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, kemarin. Terungkap, pembangunan tol di wilayah Bali Barat ini sempat mandek karena permasalahan biaya. (*)