Hari Raya Idul Fitri

20 Ribu Orang Keluar Via Gilimanuk, Jalur Mudik Tabanan Dijaga, Buleleng Gelar Ramp Check

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana terkini aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana H-6 Lebaran, Kamis 4 April 2024 - 20 Ribu Orang Keluar Via Gilimanuk, Jalur Mudik Tabanan Dijaga, Buleleng Gelar Ramp Check

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA – Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI H Agus Subiyanto melakukan kunjungan ke Pelabuhan Gilimanuk, Kamis 4 April 2024.

Mereka mengecek aktivitas dan kesiapan pengamanan arus mudik Lebaran 2024.

Secara umum, Selat Bali memang terkenal menjadi salah satu jalur yang padat pada momen menjelang Lebaran.

Aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk mulai padat sejak H-7 kemarin.

Baca juga: Persiapan Mudik Lebaran 2024, Puluhan Sopir Bus di Terminal Tipe A Mengwi Menjalani Tes Urine

Bahkan pada H-6 hingga siang hari, tercatat sudah 20 ribu lebih orang menggunakan jasa pintu masuk dan keluar Bali ini.

Menurut pantauan, tiga pejabat utama negara tersebut tiba di Pelabuhan Gilimanuk langsung menuju Ruang VVIP ASDP Gilimanuk untuk menerima pemaparan mengenai kesiapan angkutan Lebaran 2024 dari pihak terkait.

Setelah itu, mereka menemui sejumlah pemudik terutama pengendara sepeda motor yang ada di antrean.

Selain berbincang, Kapolri, Panglima dan Menhub juga menyempatkan diri untuk memberikan sejumlah bingkisan kepada pemudik.

Secara umum, pelaksanaan mudik kali ini atau pada H-6 Lebaran masih tergolong aman.

"Persiapan relatif baik. Tapi kita harus kolaborasi untuk menjamin kelancaran dan keamanan," kata Menhub.

Dia mengakui, selama persiapan Angkutan Lebaran 2024, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan, seperti pemantapan fasilitas, penambahan dermaga, pengerukan areal dermaga serta penerapan tiket online melalui Ferizy.

Menteri Perhubungan, Kapolri serta Panglima TNI saat mengecek kesiapan personel di pos jaga di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Kamis 4 April 2024. (Tribun Bali/ I Made Prasetia)

Kemudian secara khusus, kata dia, juga berkoordinasi dengan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) terkait dengan cuaca ekstrem.

Mengingat selat Bali atau lintas Ketapang-Gilimanuk ini menjadi salah satu lokasi yang rawan terjadinya cuaca ekstrem.

Segala informasi yang berkaitan dengan pelayanan tentunya akan diinformasikan kepada masyarakat secara luas.

"Kami imbau seluruh masyarakat, apabila terjadi cuaca ekstrem agar bisa menunda atau memajukan perjalanan untuk menghindari hal yang tak diinginkan," imbaunya.

Halaman
1234

Berita Terkini