Selain infrastruktur umum, seperti membuat jalan shortcut, Koster juga telah menancapkan pondasi dalam pelestarian seni, budaya serta tradisi.
Salah satunya penataan parkir di Pura Agung Besakih, hingga pondasi untuk pembuatan Art Center di Klungkung, yang tentunya akan memecah kemacetan Kota Denpasar saat Pesta Kesenian Bali berlangsung.
"Pak Koster telah teruji dan memiliki komitmen kuat terhadap pelestarian budaya, adat dan tradisi Bali," tandasnya.
Dari segi ekonomi, kata Tut Sana sapaannya, Koster juga terbukti piawai.
Hal tersebut terlihat saat pandemi Covid-19, perekonomian Bali bisa pulih dengan cepat, dan pembangunan infrastruktur tetap bisa berjalan.
"Beliau terbukti mampu menghadapi krisis, seperti saat mengatasi Pandemi Covid-19 pemulihan ekonomi Bali dengan sangat cepat dan pembangunan infrastruktur yang luar biasa," ujar Tut Sana.
Pihaknya berharap, sosok seperti Koster tidak disia-siakan.
Sebab, Bali membutuhkan karakter seperti Koster, tokoh yang 'pesaje' atau apa yang dikatakan, meskipun terdengar keras, namun itu adalah kebenaran.
"Aspirasi dari masyarakat Gianyar juga masih menghendaki Pak Koster untuk kembali memimpin Bali. Sebab, kita warga Gianyar tidak butuh pemimpin yang pandai beretorika, tapi kita butuh pemimpin yang pesaje, berani berbuat dan benar-benar paham dan memahami Bali," tandasnya.
Baliho Giri Prasta
Sementara itu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta juga dinilai mulai melakukan manuver politiknya.
Salah satu yang menjadi sorotan, yakni pemberian dana hibah hingga ke lintas Kabupaten/Kota se-Bali.
Tak hanya itu, mulai bermunculan baliho dukungan terhadap Giri Prasta untuk ikut dalam perebutan kursi Bali 1 itu.
Terbaru, billboard dengan sosok Giri Prasta bertuliskan “GIRI UNTUK BALI” terpasang pada salah satu titik di Kabupaten Badung yang diketahui pada Senin 8 April 2024.
Menanggapi isu tersebut, Wayan Koster mengatakan, seyogianya menunggu rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai.