Menanggapi kans pasangan Giri Prasta-Bintang Puspayoga, pengamat politik Universitas Pendidikan Nasionak (Undiknas) Dr. Drs. I Nyoman Subanda, M.Si memandang, kekuatannya imbang bila dibandingkan dengan pasangan Koster-Giri.
“Saya kira imbang. Kalau Giri-Bintang atau Bintang-Giri, dengan Koster-Giri saya kira sama,” ungkapnya saat dihubungi Tribun Bali, Senin 25 Maret 2024 kemarin.
Subanda menuturkan, Bintang Puspayoga merupakan representatif perempuan yang telah berkiprah di kancah nasional.
Tak hanya representatif perempuan pada umumnya, Bintang juga dinilai sebagai representatif perempuan Bali yang terkesan soft dan santun.
“Muncul juga Bintang. Satu, dia dianggap sebagai representatif perempuan. Dia berkiprah secara nasional sebagai menteri.”
“Karena orang bukan hanya lihat Bintangnya. Tapi perempuan, orang bisa empati. Kalau Bali itu kan senang yang soft, santun. Tapi Bintang itu representatif perempuan Bali,” bebernya.
Selain itu, Bintang juga dinilai “dibackingi” oleh jaringan Puri di Bali melalui suaminya, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
Diketahui, Puspayoga merupakan politisi senior PDIP Bali. Dia, sempat menduduki jabatan strategis di pemerintahan.
Mulai dari Wali Kota Denpasar, Wakil Gubernur Bali, hingga Menteri Koperasi dan UMKM era Jokowi-JK.
“Dia juga tokoh Puri lho ya. Gerbongnya Puspayoga masih gini (diperhitungkan) di PDIP,” ungkap Subanda.
Sementara itu, Giri Prasta dipandang telah melancarkan manuvernya. Bupati Badung dua periode itu rajin turun ke masyarakat melalui penyaluran Bansos.
Penyaluran Bansos oleh Giri Prasta, bahkan berlangsung hingga di luar Kabupaten Badung.
Subanda memandang, penyaluran Bansos hingga di luar Kabupaten Badung diperlukan guna meningkatkan acceptbility masyarakat.
Bagi-bagi Bansos, kata Subanda, memang sah saja untuk kepentingan masyarakat. Namun, perlu melihat momentum penyalurannya.
“Bagi-bagi Bansos secara politis pasti ada tujuannya. Untuk kepentingan masyarakat sah-sah saja. Tapi ketika dibagikan dekat-dekat Pemilu, pada momen-momen tertentu, pasti strategis.”
“Kenapa mesti gencar di luar Badung? Karena memang perlu accepbilitas di luar itu. Itu secara politik sudah jelas. Itu simbol-simbol,” pungkasnya.
Giri Prasta Digadang-gadang Bareng PJ Gubernur Bali
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan berlangsung november 2024 mendatang.
Bahkan untuk di Bali santer dikabarkan, nama Giri Prasta digadang-gadang akan maju merebut kursi Pemilihan Gubernur (Pilgub).
Hanya saja saat ini ramai di media sosial, Giri Prasta yang merupakan Bupati Badung disanding-sandingkan dengan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
Mereka berdua disebut layak memimpin Bali 2024 kedepan.
Tidak hanya itu, beberapa kegiatan kerap mereka laksanakan bersama seperti acara belum lama ini yakni menghadiri apel Gelar Pasukan dalam rangka HUT Satpol PP Ke-74 dan Satlinmas Ke-62 Tahun 2024 Provinsi Bali yang dipusatkan di Lapangan Puspem Badung, Mangupraja Mandala, Jumat 22 Maret 2024.
Selain itu juga melakukan sidak bersama terkait penataan Pantai Kuta yang sebelumnya terkesan kumuh pada 26 Januari 2024.
Bahkan Giri Prasta saat itu langsung menindaklanjuti arahan Pj. Gubernur Bali dalam menata kawasan pantai Kuta agar terhindar dari kesan kumuh.
Beberapa kegiatan pun kerap dilakukan bersama.
Saat Badung menerima penghargaan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Bidang Pencegahan diterima langsung oleh Giri Prasta yamh dklaksanakan di Ruang Pertemuan Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha Denpasar.
Masih banyak kegiatan yang dilaksanakan bersama, sehingga nama mereka kerap disandingkan layak memimpin Bali.
Menyikapi hal itu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengaku sah-sah saja.
"Kalau disanding-sandingkan itu sah sekali," kata Giri Prasta Senin 25 Maret 2024.
Pihaknya mengaku semua itu merupakan aspirasi masyarakat. Namun menurutnya dirinya sendiri tetap menunggu arahan dari pimpinan Partai yakni Mega Wati Soekarno Putri.
"Kalau saya, tetap tunduk kepada presiden republik Indonesia ke 5, Ibu Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri," imbuhnya. (*)