“Mungkin karena bisnis jual beli online saat ini sedang menjamur. Mereka yang belajar di jurusan tersebut mendapat ilmunya disini. Namun selain itu juga di output-nya (lulusan) bekerja di toko, swalayan hingga minimarket,” ungkapnya.
“Di Jembrana, mayoritas pegawainya sekarang adalah lulusan sekolah di sini (SMKN 1 Negara),” kata dia.
Sementara itu, sejumlah SMKN memang sudah memenuhi kuota pada tahun ajaran baru ini. Namun, ada salah satu sekolah yang justru jumlah siswa tidak memenuhi kuota.
Seperti SMKN 3 Negara yang berlokasi di Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo. “Di sana (SMKN 3 Negara) hanya 80-an siswa baru.
Kalau kuotanya sampai 200-an,” kata Wardana yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK di Jembrana ini.
Dia mengakui tak mengetahui dengan jelas apa penyebab sekolah tersebut minim siswa. Namun sejumlah faktor bisa jadi penyebabnya.
Mulai dari lokasi sekolah yang notabene cukup jauh, kemudian ada dua sekolah di lingkungan satu kecamatan tersebut seperti SMAN 1 Mendoyo dan SMAN 2 Mendoyo. “Mungkin karena beberapa faktor tersebut yang jadi penyebabnya,” ungkapnya. (mpa)
Sarana Prasarana Aman
Kepala SMKN 1 Negara, I Putu Wardana menyebutkan tahun ini menerima total 412 siswa baru. Jumlah siswa baru tersebut tersebar pada tiga jurusan dengan jumlah 13 kelas.
Rinciannya untuk jurusan Akuntansi Keuangan sebanyak empat kelas, jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) empat kelas dan jurusan Bisnis Digital (Pemasaran) yang di luar prediksi sebanyak lima kelas.
“Awalnya kita sediakan formasi 433 pada jurusan tersebut, tetapi ternyata minat pada RPL serta Bisnis Digital lebih banyak sehingga menambah kelas,” jelasnya.
Disinggung mengenai sarana prasarana di sekolahnya, Wardana mengakui masih bisa mengakomodir. Apalagi ada program praktek kerja lapangan (PKL) untuk kelas XII keluar sekolah. Ini membuat ruangan kelas menjadi kosong sehingga bisa dimanfaatkan oleh siswa baru.
“Kita berbeda dengan SMA, jika di SMK ada PKL yang praktis membuat ada kelas atau ruangan yang kosong. Mereka rata-rata PKL selama enam bulan sehingga untuk sarana prasarana masih aman,” katanya. (mpa)