TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung, melalui Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) setempat merancang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp10,4 triliun.
Pendapatan yang sangat besar itu pun sudah menjadi pembahasan dewan, dan bahkan sudah disetujui pada rapat paripurna pada Senin 15 Juli 2024.
Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata, pun mengaku ada beberapa hal yang diperhatikan atau menjadi tolak ukur terkait dengan PAD itu.
Parwata mengaku selain rancangan KUA-PPS ada juga indikator-indikator yang diperhatikan sehingga menyetujui PAD Rp 10,4 triliun lebih.
Baca juga: Oknum ASN Buleleng Terjerat Kasus Narkoba, Ternyata Juga Terlibat Kasus Curanmor
Baca juga: VIRAL Bocah Bule di Ubud, KPPAD Minta Aparat Cari Ortunya, Waspada Terjadi Kasus Kemudian Terekspos
"Jadi kita sudah sepakati PAD itu. Melihat beberapa pertumbuhan yang ada saat ini," ujar Parwata. Pihaknya mengaku, ada beberapa faktor yang menjadi tolak ukur tingginya PAD di Badung.
Parwata mengaku, indikator yang dimaksud yakni pertumbuhan ekonomi makro, pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan trend pendapatan sebelumnya seperti pendapataan 2019, 2020, 2021, 2022 dan 2023.
"Kita juga melihat indikator ini, sehingga kita di DPRD Badung pastikan proyeksi tercapai," bebernya.
Politisi PDI Perjuangan Badung itu, mengaku ada beberapa tren yang naik di Badung, yakni tren dari peningkatan pariwisata, tren investasi pariwisata dan yang lainnya.
"Investasi pariwisata di Badung juga meningkat. Sehingga kita pastikan Badung bisa mencapai PAD itu nanti," jelasnya.
Selain di dunia pariwisata, pertumbuhan pertanian dan UMKM di Badung juga menjadi pertimbangan. Bahkan perkembangan Pertanian dan UMKM juga menjadi bagian dari pendapatan Kabupaten Badung.
Untuk diketahui, pada tahun 2024 ini, Pemkab Badung merancang pendapatan daerah Rp 9,5 triliun dengan Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp8,5 triliun.
Dari angkat PAD, pendapatan dari sektor pajak dirancang Rp7,6 triliun dan terbesar dari sektor pajak hotel dan restoran (PHR).
Namun sampai bulan Juni 2024, PAD Badung baru terealisasi Rp 3,5 Triliun lebih. Artinya untuk mencapai PAD Badung harus bekerja keras untuk memperoleh Rp 5 triliun lagi. (*)