Berita Klungkung

NASIB Siswa SD Negeri Satra di Klungkung Belajar Lesehan di Poskesdes, Simak Alasannya!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa di SD N Satra belajar dengan kondisi lesehan di Poskesdes setempat.

TRIBUN-BALI.COM - Sudah selama 2 minggu, siswa di SD Negeri Satra belajar secara lesehan di Poskesdes (Pos Kesehatan Desa).

Hal ini lantaran, gedung sekolah sedang dibongkar untuk renovasi berat. Siswa harus belajar dengan kondisi lesehan, sampai bulan September 2024 mendatang.

Meskipun harus belajar dengan kondisi darurat di Poskesdes, tidak menyurutkan semangat anak-anak di SD Negeri Satra untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Mereka tampak antusias, mendengarkan penjelasan dari guru mereka. Walau mereka belajar dengan duduk di lantai dan belajar dengan meja yang kecil.

Sebelum masuk ke ruang Poskesdes untuk belajar, para siswa melepas sepatu mereka dan meletakannya di teras Poskesdes.

"Sudah sekitar 2 minggu siswa belajar di Poskesdes, karena gedung sekolah masih diperbaiki," ungkap Guru Wali Kelas I di SD N Satra, Sang Ayu Made Alit Setiasih, Kamis (25/7/2024).

Baca juga: 2 Minggu Operasi Patuh Agung 2024, Jajaran Satlantas Polres Badung Temukan 717 Pelanggaran

Baca juga: Kebakaran The Amasya Villas Seminyak, Hanya Satu Vila Tidak Terbakar, 24 Unit Damkar Berjibaku

Siswa di SD N Satra belajar dengan kondisi lesehan di Poskesdes setempat. (Eka Mita Suputra/Tribun Bali)

 

Siswa yang belajar di Poskesdes merupakan siswa kelas 3, 4, 5 dan 6. Sementara untuk kelas 1 dan 2 belajar di TK setempat, namun mulai masuk sekolah setelah jam 10 pagi atau setelah murid TK pulang.

Sementara di Poskesdes kebetulan memiliki 4 ruangan, termasuk ruang tamu dan semuanya diubah menjadi ruang kelas. Keempat ruangan sangat berhimpitan, sehingga suara kegiatan belajar mengajar terdengar di kelas lainnya.

Meskipun terkesan kurang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar, tapi hal ini juga sudah mendapatkan pemakluman dari orangtua siswa.

"Kegiatan belajar mengajar tetap kami pastikan berjalan dengan normal, walau memang dalan keadaan seadanya. Kondisi ini juga sudah dimaklumi orangtua, sampai nanti sekolah rampung direnovasi," jelas Alit Setiasih.

Kegiatan belajar mengajar di Poskesdes juga tetap mendapatkan pengawasan ketat dari pihak sekolah. Mengingat di halaman Poskesdes masih cukup banyak batu-batu besar, yang berbahaya jika ada siswa yang terjatuh saat bermain.

"Selama siswa berkegiatan di sekitar Poskesdes juga mendapatkan perhatian khusus dari guru. Ada pengawasan dari pihak sekolah," jelasnya.

SD Negeri Satra tahun ini mendapatkan priotitas perbaikan, setelah atapnya mengalami kerusakan parah. Rehabilitasi ruang kelas di SD N Satra dianggarkan Rp700 juta lebih, dan dijadwalkan rampung pada September 2024 mendatang. (mit)

 

Berita Terkini