TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Partai PDI Perjuangan menjadi pemenang dalam Pemilu 2024, dengan perolehan 18 kursi di DPRD Buleleng.
Tentu partai berlambang banteng moncong putih itu berhak memilih kadernya, untuk menduduki kursi Ketua DPRD.
Informasi yang dihimpun, DPC PDIP Buleleng telah mengusulkan nama-nama kadernya sebagai kandidat Ketua DPRD Kabupaten Buleleng periode 2024-2029.
Ada tiga nama yang diusulkan. Meliputi Sekretaris DPC PDIP, Gede Supriatna; Bendahara DPC PDIP Ketut Ngurah Arya; dan Wakil Ketua Bidang Organisasi, Ni Kadek Turkini.
Baca juga: Ketua DPRD Bali Akan Bersurat ke DPR RI Terkait Nasib Sopir dan CS Untuk Diangkat PPPK
Gede Supriatna yang dikonfirmasi Rabu 31 Juli 2024 mengatakan, tiga nama tersebut sudah disepakati saat rapat internal di DPC PDI Perjuangan beberapa waktu lalu.
Nama-nama yang diusulkan sebagai kandidat ini sudah memenuhi syarat secara struktur partai.
"Memang aturannya seperti itu. Karena ketuanya (DPC) Pak Agus, kan tidak mungkin menjadi ketua DPRD (karena tidak mencalonkan diri). Jadi sisa saya selaku Sekretaris, Ngurah Arya selaku Bendahara, dan Bu Turkini selaku Wakil Ketua Bidang Organisasi," jelas pria yang merupakan Ketua DPRD Buleleng periode 2019-2024 itu.
Menurut Supriatna, pertimbangan Ni Kadek Turkini diusulkan sebagai kandidat Ketua DPRD, adalah sebagai bentuk keterwakilan perempuan.
Politisi asal Desa Tejakula ini menambahkan, tiga nama kandidat telah diusulkan ke DPD PDIP Bali belum lama ini, untuk selanjutnya menunggu rekomendasi dari DPP.
Diakui sejauh ini belum ada keputusan, walaupun jadwal pelantikan anggota DPRD terpilih periode 2024-2025 sudah dekat.
Di mana sesuai jadwal, pelantikan akan dilaksanakan pada 15 Agustus mendatang.
"Mudah-mudahan sepekan ke depan ini semuanya sudah ada informasi yang jelas," harapnya.
Untuk diketahui, Gede Supriatna dan Ngurah Arya mendaftarkan diri sebagai bakal calon dari partai PDIP.
Lantas ditanya kandidat pengganti Ketua DPRD, apabila keduanya mendapat rekomendasi dari DPP untuk maju pada Pilkada 2024, Gede Supriatna mengatakan tidak ada kandidat pengganti.
"Kan tinggal Bu Turkini saja. Tidak ada nama pengganti," imbuhnya.