Berita Bali

AWASI WNA! Kanwil Kemenkumham Bali Perketat, Hadapi Lonjakan Kunjungan Wisman ke Pulau Dewata!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AUTOGATE – Wisatawan mancanegara memanfaatkan layanan pemeriksaan dokumen perjalanan otomatis atau autogate di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (1/8).

Pada Juni 2024, kunjungan wisman yang masuk melalui pintu masuk utama mencapai 997.258 kunjungan, sedangkan yang masuk melalui pintu perbatasan 171.737 kunjungan. Dengan demikian, secara total jumlah kunjungan wisman pada Juni 2024 tercatat 1.168.988 kunjungan atau naik 2,05 persen secara bulanan dan naik 9,99 persen secara tahunan. "Tingkat kunjungan wisman terus meningkat dari waktu ke waktu dan semakin mendekati level sebelum pandemi di tahun 2019," kata Amalia.

Menurut kebangsaan, kunjungan terbanyak berasal dari Malaysia (16,1 persen), Singapura (13,4 persen) dan Australia (12,3 persen). Namun demikian, kunjungan dari Malaysia menurun semester 5,86 persen secara bulanan, sedangkan secara tahunan meningkat 11,60 persen.

Lebih lanjut, wisman asal Malaysia paling banyak masuk melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Singapura masuk melalui Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau dan Australia masuk melalui Bandara Ngurah Rai, Bali.

Sementara itu, orang Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri atau dikenal sebagai wisatawan nasional (wisnas) tercatat 900.062 perjalanan. Angka tersebut naik 43,63 persen dibanding dengan Mei dan meningkat 77,09 persen dibanding Juni 2023. "Periode libur sekolah, cuti Idul Adha turut mendorong perjalanan wisnas di Juni 2024," kata Amalia.

Secara kumulatif, jumlah perjalanan wisnas di semester pertama 2024 mencapai 4.469.267 perjalanan atau meningkat 25,62 persen dibanding periode sama tahun lalu. Jumlah ini masih lebih rendah dibanding periode yang sama sebelum pandemi. Negara tujuan utama yang paling banyak dikunjungi adalah Malaysia, Arab Saudi dan Singapura. "Kunjungan wisman ke Arab Saudi ini didorong utamanya dari perjalanan jamaah haji," ucap Amalia. (zae/ant)

 

Rata-rata Habiskan 23,4 Juta

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pengeluaran wisatawan asing (wisman) yang datang ke Indonesia mencapai 1.444 dolar AS atau sekitar 23,4 juta per kunjungan (asumsi kurs Rp 16.245 per dolar AS) pada sepanjang kuartal II 2024.

Adapun jumlah kunjungan wisatawan asing (wisman) pada Juni 2024 mencapai 1.168.988 kunjungan. Jumlah kunjungan meningkat sebesar 2,05 persen atau month to month (MtM), sedangkan secara tahunan, kenaikannya mencapai 9,99 persen year on year (YoY).

Plt Kepala BPS, Amalia A Widyasanti menyampaikan, rata-rata pengeluaran wisman tersebut meningkat bila dibandingkan kuartal I 2024 yang hanya mencapai 1.429 dolar AS atau sekitar Rp 23,2 juta per kunjungan.

“Rata-rata pengeluaran wisman adalah sekitar US$1.444 per kunjungan. Nilai ini mengalami peningkatan jika kita bandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai US$ 1.429 per kunjungan,” tutur Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/8).

Ia menyampaikan, wisman paling banyak mengeluarkan biaya untuk keperluan akomodasi, atau sekitar 36 persen dari total pengeluaran yang dilakukan para wisman. “Kemudian pengeluaran terbesar adalah biaya makan minum dan selanjutnya belanjaan untuk cinderamata,” ungkapnya.

Pada Juni 2024, negara asal wisatawan asing yang paling banyak mengunjungi Indonesia adalah Malaysia dengan 188,3 ribu kunjungan, diikuti Singapura dengan 157,1 ribu kunjungan, dan Australia dengan 144,1 ribu kunjungan. Amalia juga mencatat, tingkat kunjungan wisman terus meningkat dan mendekati level sebelum pandemi Covid-19 pada 2019, yang mencapai 7.715.512 kunjungan sepanjang semester I 2019. Untuk semester I 2024, jumlah kunjungan wisman kumulatif mencapai 6.413.201, meningkat 21,02 persen dibandingkan semester I 2023 yang mencapai 5.299.565. (K)

BPS juga mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Juni 2024 mencapai 54,69 persen. Angka ini meningkat 1,2 persen secara year on year (YoY) jika dibandingkan dengan Juni 2023. Secara bulanan juga meningkat 0,66 persen month to month (mtm).

Amalia mengatakan, TPK hotel klasifikasi bintang tertinggi tercatat di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 70,20 persen, diikuti oleh Provinsi Bali dan Kepulauan Riau masing-masing sebesar 65,78 persen dan 64,78 persen. Amalia menyebut, tingginya TPK hotel klasifikasi bintang di Kalimantan Timur didorong oleh berbagai event nasional yang ada di provinsi tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini