Prof Antara Meninggal Dunia

MOGI Amor Ing Acintya Prof Antara, Mantan Rektor Unud Meninggal Dunia Sehari Usai Ulang Tahun ke-60

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof. Antara meninggal dunia karena sakit pada Kamis 8 Agustus 2024 pukul 07.00 WITA, setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Mangusada, Badung, Bali.

TRIBUN-BALI.COM  – Berita Duka datang dari Civitas Akademika Universitas Udayana (Unud), telah berpulang mantan Rektor Unud, Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara. Kabar ini pun dibenarkan oleh Rektor Unud, Prof Ir Ngakan Putu Gede Suardana MT PhD IPU saat dikonfirmasi oleh Tribun Bali, Kamis (8/8).

“Barusan dapat berita baru baca WhatsApp dari pagi sudah ramai. Karena sakit diare saja katanya lho,” ucap Prof Ngakan.
Menurut informasi yang diterima Prof Ngakan, Prof Antara meninggal dunia di RSUD Mangusada. Jenazah almarhum masih berada di RSUD tersebut. Beliau meninggalkan tiga anak dan ketiga anaknya belum ada yang menikah.

“Mohon doanya semoga beliau mendapat tempat terbaik. Beliau sangat baik dan tegasnya sebenarnya tentang memutuskan sesuatu berkomitmen untuk memajukan Udayana. Kami sangat berduka. Sampai keluar air mata tyang. Dumogi amor ing acintya,” kata Prof Ngakan.

Dia mengatakan sangat berduka dengan kejadian ini. Dia pun tidak menyangka hal ini cepat sekali terjadi. Terlebih almarhum baru saja berulangtahun. “Beliau meninggal di umur 60 tahun tanggal 7 Agustus kemarin beliau ulang tahun,” katanya.

Sebelum meninggal, Prof Antara telah terbebas dari dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang perkara dugaan korupsi dana SPI Universitas Udayana. Melalui ketukan palu vonis Majelis Hakim, Prof Antara dan tiga pejabat Unud lainnya dinyatakan bebas, Kamis (22/2).

Ngakan Suardana selaku Kuasa Hukum pun akan segera memproses untuk mengembalikan Prof Antara dan tiga terdakwa lainnya sebagai aparatur sipil negara (ASN) ketika putusan sudah inkracht. Namun setelah bebas rupanya Prof Antara belum aktif kembali menjadi ASN.

Hal tersebut dibeberkan oleh Prof Ngakan. “Belum aktif sebagai PNS kembali,” kata Prof Ngakan. Dari pantauan di kamar jenazah RSD Mangusada Badung, jenazah Prof Antara sudah di dalam freezer.

Bahkan terlihat anaknya yang menunggu di depan kamar jenazah. Namun sang anak tidak mau memberikan keterangan. Mereka terlihat terpukul atas berpulangnya sang ayah.

Prof Antara meninggalkan sang istri, Ida Ayu Bulan Antara dan tiga anaknya dua laki-laki dan satu perempuan. Istri almarhum Ida Ayu Bulan Antara saat dikonfirmasi mengaku saat ini jenazah sang suami masih dititip di RSD Mangusada.

"Di rumah kami di Mengwi sedang ada perbaikan Pura Dalem. Jadi jenazah tidak boleh dibawa pulang. Sehingga kita semayamkan di Kertha Semadi," ujarnya.

Pihaknya mengaku terpukul atas berpulangnya sang suami. Bahkan tidak menyangka akan cepat dipanggil Yang Maha Kuasa. "Saya masih belum percaya, karena almarhum tidak pernah sakit. Bahkan rutin berolahraga dan makan-makan yang bergizi," ucapnya.

Baca juga: BREAKING NEWS! Penemuan Jenazah Mantan Bupati Jembrana & Istri di Jalan Gurita Sesetan!

Baca juga: NEKAT Akhiri Hidup! Iwan Ditemukan Tewas di Jembatan Jinengdalem Buleleng Bali, Simak Beritanya

Prof Antara usai menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor Denpasar, Kamis, 22 Februari 2024. Selamat jalan Prof Antara, Mogi Amor Ing Acintya. (Tribun Bali/Putu Candra)

Kendati demikian pihak keluarga sudah mengikhlaskan, namun masih terpukul atas berpulangnya Prof I Nyoman Gede Antara. Diakui saat menjalani perawatan di RSD Mangusada sang anak yang juga berprofesi sebagai dokter ikut memberikan pelayanan.

"Anak saya yang pertama kan di RSD Mangusada juga. Dia yang ikut merawat bapaknya. Sampai terakhir bapaknya meninggal," imbuhnya sembari mengatakan pihak sekeluarga mohon maaf jika Prof Antara ada salah, baik sengaja maupun tidak sengaja.

Dirut Rumah sakit Daerah (RSD) Mangusada, dr Wayan Darta mengatakan, pihaknya sudah berjuang memberikan pelayanan yang terbaik kepada Prof Antara. Saat dirawat di ruang Legong Prof Antara ternyata kondisinya naik turun. Bahkan sebelum meninggal sempat lemas dan pingsan.

Menurutnya saat itu almarhum penurunan hemoglobin (HB). "Jadi sebelum meninggal beliau sempat kamar mandi, setelah itu lemas dan jatuh pingsan," ujar dr Darta saat ditemui di ruangannya, Kamis (8/8).

Halaman
123

Berita Terkini