Pilkada Bali 2024

GERINDRA Curi Start! Umumkan 7 Kandidat di Pilkada Bali 2024, Tapi Usung Kader PDIP di Karangasem

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

REKOMENDASI - Pasangan I Gede Dana dan I Nengah Swadi yang mendapat rekomendasi Partai Gerindra untuk maju di Pilkada Karangasem. Gede Dana merupakan kader PDIP.

TRIBUN-BALI.COM - Koalisi Merah-Putih (PDIP dan Gerindra) terwujud dalam Pilkada Karangasem 2024. Ini menyusul rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra kepada I Gede Dana dan I Nengah Swadi sebagai pasangan calon dalam Pilkada Serentak 2024 di Karangasem.

Secara mengejutkan, Gerindra mengeluarkan rekomendasi untuk Gede Dana, politikus PDIP yang juga incumbent Bupati Karangasem. Padahal Gerindra memiliki kader potensial, I Nyoman Suyasa yang juga Ketua DPC Gerindra Karangasem.

Gede Dana akan dipasangkan dengan I Nengah Swadi yang merupakan seorang notaris. "Iya, Partai Gerindra merekomendasi saya sebagai bakal calon bupati dari PDI Perjuangan dan berpasangan dengan Pak Nengah Swadi,” ujar Gede Dana, Senin (12/8).

Dana menambahkan, dengan keluarnya rekomendasi tersebut, koalisi Merah-Putih di Karangasem semakin kuat dalam menghadapi Pilkada mendatang. Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan adanya perubahan arah koalisi ke arah koalisi kebangsaan jika ada partai lain yang bergabung.

Sementara itu, I Nengah Swadi juga mengkonfirmasi penerimaan surat rekomendasi tersebut. Ia mengaku sedang berada di Jakarta bersama Ketua DPC Gerindra Karangasem, Suyasa, dan Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya, untuk rapat dengan DPP.

Baca juga: PETA Politik di Badung Berubah Total, Gerindra Demokrat Merapat, PDIP Komunikasi dengan Golkar

Baca juga: Surya Paloh Sebut Pilkada Udah Tak Asyik! Ada Skenario Memenangkan Calon Tertentu

I Gede Dana dan I Nengah Swadi (Istimewa)

“Kami sedang di Jakarta bersama Pak Suyasa dan Pak Made Muliawan Arya untuk membahas langkah-langkah selanjutnya,” kata Swadi.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, H Ahmad Muzani menyerahkan rekomendasi untuk calon-calon kepala daerah untuk 7 kabupaten/kota di Bali, yang dilakukan di Jakarta, Minggu (11/8).

 Dalam penyerahan rekomendasi tersebut, beberapa calon kepala daerah yang akan diusung oleh Partai Gerindra di Bali telah diumumkan.

Daftar calon kepala daerah (Cakada) yang mendapat rekomendasi DPP Gerindra yaitu,

1. Pilkada Denpasar: Gede Ngurah Ambara Putra-I Nengah Adi Susanto;

2. Pilkada Gianyar: Anak Agung Alit Kakarsana-I Wayan Tagel Arjana;

3. Pilkada Bangli: Ida Bagus Giri Putra-I Made Subrata;

 4. Pilkada Klungkung: I Ketut Juliarta-I Made Wijaya;

5. Pilkada Karangasem: I Gede Dana-I Nengah Swadi;

6. Pilkada Tabanan: I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika;

7. Pilkada Jembrana: I Nengah Tamba-I Made Suardana.

Pasangan Gede Ngurah Ambara Putra dan Nengah Yasa Adi Susanto (Ambara-Adi) menerima rekomendasi dari Partai Gerindra (Istimewa)

Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya, menegaskan seluruh nama calon yang direkomendasikan telah mendapatkan persetujuan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

 “Memang ada beberapa opsi atau pilihan dari beberapa nama, namun paslon yang muncul inilah yang diputuskan oleh DPP, dan sudah direstui oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto," kata De Gadjah, Senin (12/8).

De Gadjah berharap rekomendasi ini akan memperkuat posisi Partai Gerindra dalam kontestasi Pilkada. Sedangkan untuk Cakada kabupaten lainnya, yakni Badung dan Buleleng nantinya menyusul diumumkan.

Pria yang juga anggota DPRD Bali terpilih ini mengaku, untuk Badung dan Buleleng dibutuhkan pengkajian yang matang. Kemungkinan belum ada titik temu untuk calon yang diusung.

Meski Golkar telah mengeluarkan rekomendasi untuk di Buleleng yakni Nyoman Sugawa Korry dan  I Made Sundayana.

Sementara di Badung awalnya kader Gerindra Disel Astawa digadang-gadang maju ternyata memilih mundur. "Untuk Badung dan Buleleng belum nggih nanti kita lihat kedepannya bagaimana,” imbuhnya.

Selain itu, di Klungkung tak kalah menarik, Prabowo Subianto lebih memilih I Ketut Juliarta dibandingkan  I Made Kasta yang merupakan mantan Wakil Bupati Klungkung dua periode. De Gadjah mengatakan, calon yang diberi rekomendasi sudah dipikirkan secara matang.

Salah satu indikatornya adalah hasil survei dan keputusan pimpinan DPP Gerindra. "Dipilih satu karena surveinya yang menang. Kedua karena dari pimpinan kan. Kan ada dua nama dikirim. Kepentingan pimpinan dan survei," katanya.

Pasangan Gede Ngurah Ambara Putra-I Nengah Yasa Adi Susanto sama-sama bersyukur dan siap berduet dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setelah mendapat rekomendasi Partai Gerindra untuk maju melawan pesaing kuat petahana I Gusti Ngurah Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa memperebutkan kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar.

"Saya merasa terhormat dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan mandat yang telah diberikan kepada saya," kata Ngurah Ambara saat dihubungi Tribun Bali, Senin (12/8).

Ambara siap berusaha semaksimal mungkin memenuhi harapan Partai Gerindra demi kemajuan Kota Denpasar serta siap bekerja sama dengan sang calon wakil dari Partai Solidaritas Indonesia, Adi Susanto.

"Saya akan berusaha sebaik mungkin dan siap bekerjasama dengan semua pihak untuk memenuhi harapan dan amanah dari partai Gerindra dan Koalisi Indonesia Maju serta seluruh masyarakat Denpasar. Dukungan dan kerjasama dari semua pihak sangat saya hargai, demi terwujudnya Denpasar maju berwawasan masa depan," kata pria yang kini menjabat anggota Komite 1 DPD RI Provinsi Bali ini.

PILKADA Bali - Megawati (kanan) dan Prabowo (kiri), dua petinggi partai penguasa di Indonesia. Kini sedang mempersiapkan kandidatnya untuk Pilkada 2024. (ISTIMEWA)

Adi Susanto yang menjabat Ketua DPW PSI Bali mengeluarkan nada optimisme dan tak gentar melawan petahana.

 "Kans melawan petahana kami tetap optimistis memenangkan kontestasi ini. Tidak ada kata pesimistis. Kami siap berjuang bersama-sama untuk membangun Denpasar lebih maju kedepannya," ucapnya, dihubungi terpisah.

Pasangan bakal Cabup dan cawabup Jembrana, I Nengah Tamba-I Made Suardana untuk Pilkada 2024 resmi menerima rekomendasi dari DPP Partai Gerindra, Minggu (11/8) malam.

Praktis, pasangan calon ini sudah menerima tiga rekomendasi partai. Selanjutnya, akan mengawal rekomendasi dari PPP dan PKB.

Ketua DPC Gerindra Jembrana, I Kade Darma Susila mengakui rekomendasi DPP Partai Gerindra sudah turun dan diberikan kepada pasangan calon I Nengah Tamba-I Made Suardana atau Tamba-Dana.

"Sudah (Rekomendasi turun). Nika langsung dikawal oleh Ketua DPD," kata Darma Susila, Senin (12/8).
Ida Bagus Giri Putra mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra untuk Pilkada Bangli 2024.

Ida Bagus Giri Putra yang akrab dipanggil Gus Giri diberikan rekomendasi sebagai bakal calon Bupati Bangli. Adapun sebagai calon pendampingnya adalah Made Subrata, yang merupakan kader Golkar.

Gus Giri dan Made Subrata menerima rekomendasi ini langsung di Jakarta, yang diserahkan Ahmad Muzani. Kepada Tribun Bali, Senin (12/8) siang, Gus Giri mengaku masih berada di Jakarta. Terkait rekomendasi yang diterimanya dari Partai Gerindra, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangli ini menyebut sebagai sebuah mandat yang luar biasa.

“Pemberian rekomendasi dari Gerindra yang ditandatangani Bapak Prabowo selaku Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih merupakan suatu mandat yang luar biasa bagi saya. Ini berbicara tentang kepercayaan untuk saya maju sebagai bakal calon Bupati Bangli,” kata Gus Giri.

Adik kandung dari mantan Bupati Bangli Ida Bagus Gede Agung Ladip ini pun berjanji dan berusaha menjaga mandat dan kepercayaan besar tersebut. “Saya akan menjaga kehormatan ini untuk maju, dan akan berjuang dengan sekuat kemampuan saya untuk menuju Bangli yang lebih baik,” ungkapnya.

Sebelumnya, Gus Giri hampir 10 tahun menjabat sebagai Sekda Bangli. Ia kemudian memutuskan mengundurkan diri dari sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam jabatannya sebagai Sekda Bangli pada 22 Juli 2024.

Paket Mulyadi-Ardika akan merebut kursi calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan pada Pilkada 2024. Pasalnya I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika sudah mengamgongi rekomendasi dari Partai Gerindra.

Dengan adanya rekomendasi tersebut, dipastikan Paket Mulyadi dan Ardika yang akrab disapa Sengap itu akan bertarung melawan petahana dari PDI perjuangan. (mit/sup/sar/ian/ka7/gus)


Made Kasta Pilih Menunggu

MADE Kasta mengaku belum mengetahui secara pasti, informasi turunnya rekomendasi Partai Gerindra kepada Ketut Juliarta dan Made Wijaya untuk Pilkada Klungkung 2024.

Kader Senior Partai Gerindra tersebut lebih memilih menunggu informasi resmi dari induk partai, terkait nama-nama yang mendapat kepercayaan maju menjadi calon bupati dan wakil bupati Klungkung.

"Nah ini kami belum tahu (rekomendasi turun). Dari partai belum diumumkan," ujar Made Kasta, Senin (12/8).

Dirinya belum mau banyak berkomentar, terkait informasi yang menyatakan rekomendasi Gerindra telah turun ke paket JAYA (Ketut Juliarta-Made Wijaya). Ia lebih memilih menunggu pengumuman resmi dari DPC Gerindra Klungkung atau DPD Gerindra Bali.

"Kami tunggu saja, yang pasti kami siap," ungkap mantan Wakil Bupati Klungkung 2 periode tersebut.

Ketika disinggung mengenai adanya isu pengembalian KTA (Kartu Tanda Anggota) Partai Gerindra jika dirinya tidak mendapat rekomendasi Gerindra, Made Kasta membantah. Ia sekali lagi menekankan, masih menunggu pengumuman resmi dari induk partai. "Belum ada (pengembalian KTA).

Kalau sudah pasti (rekomendasi) baru berpikir lagi, kan tidak boleh (rekomendasi) ganda. Kalau partai lain ngambil kan tidak tahu," jelas Made Kasta.

Pasca menerima rekomendasi, Ketut Juliarta dan Made Wijaya, berencana akan sowan ke kader senior Partai Gerindra di Klungkung, Made Kasta.

 Juliarta akan merangkul semua pihak di internal Gerindra, termasuk Made Kasta, yang sebelumnya juga bersaing mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra untuk Pilkada Klungkung.

"Saya diajarkan Prabowo untuk rangkul semua, internal partai ataupun partai lain. Kalau beliau (Made Kasta) kan tetap senior saya. Saya akan sowan bersama Wijaya. Apalagi ada kesepakatan, siapa yang dapat rekomendasi, akan saling dukung," jelas Juliarta, Senin (12/8).

Selain itu, pihaknya juga akan merancang koalisi dengan melibatkan beberapa partai. Saat ini ia mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari PSI. Selanjutnya ia akan mendekati Golkar dan Nasdem. "Partai PSI kan sudah, sekarang saya akan dekati Golkar dan Nasdem," ungkap Juliarta yang mengaku masih berada di Jakarta setelah menjemput rekomendasi.

Dalam beberapa bulan belakangan, Made Kasta dan Ketut Juliarta bersaing ketat memperebutkan rekomendasi sebagai calon bupati dan wakil bupati Klungkung. Made Kasta berpeluang selain karena kader senior Gerindra, juga menjadi wakil bupati Klungkung selama 2 periode.

Sementara Ketut Juliarta kembali terpilih ke DPRD Provinsi Bali, dan siap mundur jika mendapat kepercayaan maju ke Pilkada Klungkung. Ketut Juliarta mengatakan, ia dan Made Wijaya menerima rekomendasi tersebut sekitar pukul 20.00 WIB di salah satu Cafe di Tangerang. Mereka saat menerima rekomendasi, didampingi langsung Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya.

"Saya ucapkan terima kasih ke Pak Prabowo, memberikan kepercayaan dan mandat kepada kami, Ketut Juliarta dan Made Wijaya untuk maju sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung.

Demikian juga Sekjen dan Ketua DPD Gerindra Bali yang telah mendukung kami," ujar Juliarta, Minggu (11/8).

Setelah mengantongi rekomendasi, Ketut Juliarta akan fokus menggalang dukungan masyarakat. Termasuk akan menjalin komunikasi intens dengan beberapa partai untuk membentuk koalisi.

"Rekomendasi turun, kami turun galang koalisi. Sementara PSI sudah. Selanjutnya kami akan dekati Nasdem dan Golkar," ungkap Juliarta. (mit)



 

Berita Terkini