TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Keputusan hengkangnya Dr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG dari PDI Perjuangan mendapat tanggapan dari Sekretaris DPC PDIP, Gede Supriatna.
Menurutnya, keputusan tersebut merupakan hak setiap kader. Namun ia berharap keputusan tersebut bukan karena tidak mendapat rekomendasi pada Pilkada 2024.
Gede Supriatna dihubungi via telepon mengatakan, informasi rencana hengkangnya pria yang akrab disapa Dokter Caput itu, sejatinya sudah sempat ia dengar sebelumnya.
Dari informasi tersebut pihaknya pun, sempat melakukan komunikasi dan diskusi membahas perihal itu.
"Kita berdiskusi panjang di rumah beliau (Dokter Caput). Namun beliau tetap mengatakan ingin mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi di bidang pendidikan dan kesehatan," ujarnya, Jumat (16/8/2024).
Baca juga: Putra Badung, I Made Wisnu Mustika Saga Dira, Jadi Danpas Akpol Pada Peringatan HUT RI ke 79 di IKN
Baca juga: Prajurit TNI AD di Bali Dapat Pelatihan Leadership dari Putri Wapres Maruf Amin
Gede Supriatna mengatakan, secara pribadi ia sangat dekat dengan Dokter Caput. Terlebih keduanya besar bersama-sama.
Namun jika pengunduran diri ini sudah menjadi keputusan Dokter Caput, pihaknya menilai itu merupakan keputusan pribadi. Kendati pihaknya sangat menyayangkan keputusan itu.
"Beliau merupakan kader senior yang mempunyai kemampuan dan pengalaman yang baik. Tentunya kami sangat menyayangkan keputusan itu. Sebab kita bisa lebih bersama-sama berjuang untuk membesarkan partai," ucapnya.
Supriatna menegaskan, tidak ada rasa kekhawatiran suara PDI Perjuangan berkurang dengan hengkangnya Dokter Caput. Kendati diketahui Dokter Caput memiliki banyak masa yang tergabung dalam Loyalis Dokter Caput (LDC).
"Bagi kami di PDIP tetap solid dan kompak, hilang satu tumbuh seribu. Kita sama-sama berusaha, tidak perlu khawatir kehilangan suara atau apa," ucapnya.
Supriatna menambahkan, Dokter Caput merupakan seorang tokoh yang seharusnya satya wacana dengan apa yang telah disampaikan di media massa dan setiap kesempatan, apabila ada pertanyaan terkait dengan urusan Pilkada.
Karenanya ia pun berharap hengkangnya, Dokter Caput benar-benar karena ingin mengabdi di bidang pendidikan dan kesehatan. Bukan karena urusan Pilkada tidak mendapatkan rekomendasi.
"Mudah-mudahan bukan karena urusan pilkada tidak mendapatkan rekomendasi, beliau mengundurkan diri dari partai. Namun karena benar-benar sesuai keinginan beliau mengabdi di bidang kesehatan dan pendidikan. Kita lihat saja komitmennya benar nggak seperti itu. Masyarakat yang nanti akan menilai," tandasnya. (mer)