Kendati pada saat ini baru partai Golkar yang mengeluarkan paket Sugawa Korry - Made Sundayana.
"Walaupun pak Sundayana sudah menyatakan mundur sebagai pendamping pak Nyoman Sugawa Korry. Ya pada saat ini kita masih menunggu siapa yang kira-kira nanti disepakati di KIM Plus," imbuhnya.
Jayadi mengatakan, untuk di NasDem dari awal sudah disepakati siapapun yang menjadi pemenang di KIM Plus akan didukung sebagai calon kepala daerah.
Kebetulan NasDem memperoleh suara di bawah partai Golkar.
Sehingga berpeluang untuk mengisi sebagai calon wakil.
Baik itu kader maupun calon independen yang diminta untuk menjadi anggota atau kader partai NasDem.
"Mengenai sosok, pada saat ini kita masih sedang mencari sosok yang pas untuk mendampingi calon kepala daerah yang diusung," tandasnya.
Sementara itu, bakal calon wakil bupati Buleleng dari PDIP, Gede Supriatna saat ditanya mengenai putusan MK mengatakan, ada beberapa partai yang akhirnya bisa mengusung calon sendiri. Misalnya NasDem yang memiliki 6 kursi.
Kendati ada peluang calon-calon baru bermunculan, Supriatna yang merupakan Ketua DPRD Buleleng periode 2019-2024 ini mengaku tidak ada yang berubah.
Sebab semuanya tergantung dari figur calon dan kekuatan dari partai pengusung.
"Biar tiga atau empat, semua kembali ke figur dan juga kekuatan dari partai pengusung," ucapnya.
Supriatna juga menegaskan pihaknya tidak khawatir suara ke PDIP akan berkurang, seiring munculnya calon-calon yang diusung partai lain.
Sebab menurutnya masyarakat sudah pintar menentukan pilihan.
Lantas disinggung soal deklarasi, Supriatna yang juga Sekretaris DPC PDIP Buleleng ini mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan dan melanjutkan konsolidasi secara internal di beberapa kecamatan.
Soal deklarasi, pihaknya pun masih menunggu arahan lebih lanjut.
"Karena ini belum semua kabupaten di Bali ataupun di provinsi belum keluar rekomendasinya, kita tunggu arahan dulu. Kira-kira kalau PDI biasanya kan bersamaan deklarasi seluruh kabupaten. Biasanya seperti itu," tandasnya. (mer)
Kumpulan Artikel Pilkada