Disinggung penantangnya De Gadjah dan Putu Agus Suradnyana, Koster tidak mempermasalahkan, karena pesta demokrasi siapapun bisa mencalonkan diri.
Terlebih cawagub Putu Agus Suradnyana maju bersama De Gadjah, PAS yang secara resmi Minggu 25 Agustus 2024 kemarin resmi dipecat PDI Perjuangan.
“Tentu di era berdemokrasi semua partai punya pilihan. Mengapresiasi pasangan calon yang sudah dikeluarkan Gerindra,” jelasnya.
Ketua Tim Pemenangan Koster-Giri belum ditetapkan. Sedangkan di kabupaten/kota telah ditunjuk. PDIP akan melakukan Pendaftaran 29 Agustus serentak kabupaten/kota.
Khusus di Pilgub Bali kemungkinan akan menurunkan kurang dari 5.000 orang datang ke KPU Bali. ”Kirab budaya. Datang dengan semua partai pendukung. Kami melihat kapasitas penuhnya,” ujar Koster.
Mengenai target kemenangan, Wayan Koster mengamini angka yang dipasang 70 persen seperti yang dilontarkan Giri Prasta.
Anggota DPR RI tiga periode ini berharap melebihi 70 persen berdasar kalkulasinya. ”Ya semestinya bisa dicapai. Bukan soal mudah atau tidak mudah tapi keyakinan. Saya yakin solid,” jelasnya.
Meski PAS dipecat dan memilih maju mendampingi De Gadjah, Koster yakin suara di Buleleng aman dan dimenangi calon PDIP.
Ia merasa percaya diri, karena yang keluar hanya satu orang tidak akan memengaruhi kader PDIP di Buleleng. ”Dipecat satu yang lain tidak. Jadi partai di Buleleng solid,” tegas pria asal Sembiran, Buleleng ini.
(*)