TRIBUN-BALI.COM - Ratusan prajurit TNI nampak berkumpul di halaman Yonif 741/GN di Jembrana, Kamis 5 September 2024.
Adalah kegiatan pemeriksaan kesiapan operasi pengamanan perbatasan (Pamtas), oleh Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana, Mayjen TNI Muhammad Zamroni.
Hal ini untuk memastikan seluruh kesiapan prajurit lengkap dan siap diberangkatkan.
Total ada 350 prajurit TNI dari Yonif 741/Garuda Nusantara akan diberangkatkan ke wilayah Atambua, Nusa Tenggara Timur tau daerah perbatasan dan akan bertugas mulai September 2024 hingga September 2025 mendatang.
"Jadi ini kesempatan yang kedua bagi kami (Yonif 741/GN) untuk melaksanakan pengamanan perbatasan (pamtas) di RI RDTL wilayah Atambua," kata Komandan Yonif (Danyon) 741/GN, Letkol Inf Sy. Gafur Thalib saat dikonfirmasi, Kamis 5 September 2024.
Baca juga: Sulit Capai Target Investasi, Kepala BKPM Keluhkan Pagu Anggaran 2025 Rendah
Baca juga: Di Bali Sembilan Tahun Lagi, BPS: Bonus Demografi 6 Provinsi Berakhir Kurang dari 10 Tahun
Dia menyebutkan, jumlah personel yang terlibat adalah sebanyak 350 orang terbentang dari Motaain hingga Motamasin di Atambua, NTT.
Tugas pokok prajurit adalah untuk melakukan pengamanan perbatasan, dan juga membantu permasalahan masyarakat setempat dalam kurun waktu satu tahun yakni September 2024 hingga September 2025 mendatang.
"Nanti kami juga memberikan wawasan kebangsaan serta membantu mengajar di sekolah-sekolah yang ada. Termasuk juga membantu atau mendampingi usaha masyarakat, di daerah tersebut agar lebih berkembang nantinya. Kita dampingi dari awal hingga proses pemasarannya," jelasnya.
Ia berharap, seluruh personel yang ditugaskan pada Satgas Pamtas ini bisa melakukan tugas dengan baik dan maksimal sehingga berguna bagi masyarakat.
"Ini jadi suatu kehormatan bagi kami untuk dapat mengemban tugas mengamankan perbatasan serta memberikan pendampingan ke masyarakat di daerah tersebut tesebut," tandasnya. (*)