bisnis

Sulit Capai Target Investasi, Kepala BKPM Keluhkan Pagu Anggaran 2025 Rendah

Anggaran yang rendah ini dikhawatirkan tidak bisa mendorong target investasi yang cukup besar yakni Rp 1.905,6 triliun pada tahun depan.

Antara Foto/Hafidz Mubarak A
MENGELUH - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani mengeluhkan terkait pagu anggaran yang disetujui untuk tahun anggaran 2025 lebih rendah. Kepala BKPM sebut sulit capai target investasi Rp 1.950 triliun. 

TRIBUN-BALI.COM - Kementerian Investasi/BKPM mengeluhkan terkait pagu anggaran yang disetujui untuk tahun anggaran 2025 lebih rendah.

Anggaran yang rendah ini dikhawatirkan tidak bisa mendorong target investasi yang cukup besar yakni Rp 1.905,6 triliun pada tahun depan.

Anggaran Kementerian Investasi/BKPM pada 2025 hanya disetujui sebesar Rp 681,8 miliar, lebih rendah dari anggaran tahun ini yang sebesar Rp 1,22 triliun.

Untuk itu, kementerian tersebut mengajukan anggaran tambahan Rp 889,3 miliar, sehingga total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 1,57 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan, terbatasnya pembiayaan anggaran pada tahun depan, bisa menghambat target capaian investasi pada periode yang sama.

“Karena tidak didukung oleh anggaran yang cukup, hanya tersedia untuk kegiatan rutin, maka konsekuensinya terbatasnya pembiayaan untuk kegiatan konsolidasi perencanaan, hilirisasi, promosi penanaman modal. Ini juga akan mengakibatkan tidak tercapainya pertumbuhan perekonomian akibat rendahnya realisasi investasi,” tutur Rosan saat melakukan rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (3/9).

Baca juga: Di Bali Sembilan Tahun Lagi, BPS: Bonus Demografi 6 Provinsi Berakhir Kurang dari 10 Tahun

Baca juga: ATENSI Rabies di Gianyar dan Denpasar, Turunkan Populasi Anjing Hingga Penuhi Cakupan Vaksin!

Berdasarkan rencana kerja pemerintah (RKP) 2025, target investasi pada tahun depan direncanakan sebesar Rp 1.905,6 triliun, meningkat dari target tahun ini sebesar Rp 1.650 triliun. 

Nah, permasalahannya, target investasi yang meningkat tersebut akan terhambat dengan persetujuan anggaran Kementerian Investasi/BKPM yang justru lebih rendah dari tahun ini.

Disamping itu, Rosan juga menyebut, investasi sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi tidak bisa bekerja maksimal untuk mendorong perekonomian tahun depan.

Dampak lain yang akan dirasakan, apabila realisasi investasi tidak tercapai secara maksimal makan penciptaan lapangan kerja dan investasi orientasi ekspor juga akan berkurang.

Di sisi lain, Kementerian Investasi/BKPM optimistis apabila realisasi investasi pada 2025 mendatang mencapai Rp 1.905,6 triliun, maka pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 5,6 persen, lebih tinggi dari target pemerintah sebesar 5,2%. 

Rosan menyampaikan, hasil prognosa tersebut telah disusun langsung bersama Kementerian PPN/Bappenas periode 2025-2029. Target investasi tersebut terus meningkat setiap tahunnya.

“Tahun 2025 ini sudah masuk RKP (rencana kerja pemerintah) target investasi adalah Rp 1.905,6 triliun, kemudian targetnya meningkat jadi Rp 2.793,3 triliun pada 2029,” tutur Rosan.

Berdasarkan prognosis target realisasi investasi, dalam lima tahun ke depan diharapkan bisa mencapai dengan total Rp 11.855,5 triliun.

Ini terdiri dari target tahun 2025 Rp 11.905,6 triliun dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 5,6%, pada 2026 Rp 2.133,5 triliun diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi 6%.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved