Tahap Kampanye Dimulai, Paslon Sutjidra-Supriatna dan Sugawa Korry - Gede Suardana Susun Strategi
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Tahapan kampanye Pilkada Buleleng 2024 telah dimulai.
Pada hari pertama, tim pemenangan dan pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati mulai menyusun jadwal kampanye, dan bersiap langsung terjun ke masyarakat.
Misalnya tim pemenangan dari Paslon I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna atau yang memiliki jargon JOSS24.
Baca juga: Pilkada Buleleng, 300 Personel Polres Buleleng Disiagakan Saat Masa Kampanye
Ketua Tim Pemenangan JOSS24 Ketut Ngurah Arya mengatakan dalam kampanye, pasangan dari Partai PDI Perjuangan ini lebih mengutamakan bertemu dengan masyarakat melalui blusukan ke pasar hingga bertemu tokoh masyarakat.
"Sedangkan pelaksanaannya mengacu pada jadwal yang ditetapkan oleh KPU. Di mana kampanye dibagi melalui dua zona, yakni Buleleng Timur (Zona A) dan Buleleng Barat (Zona B)," sebutnya, Kamis (26/9/2024).
Ngurah Arya menilai secara umum aturan kampanye Pilkada 2024 ini sama dengan sebelumnya. Hanya yang membedakan adalah sebelumnya genap-ganjil, dan saat ini zona Barat-Timur.
Baca juga: Jelang Pilkada Bali, Danrem 163/WSA: Siapapun Yang Menang, Bali Harus Aman, Netralitas Dijaga
Pihaknya mengaku akan memanfaatkan tahapan kampanye ini dengan baik agar bisa linier dengan Paslon Gubernur-Wakil Gubernur, yakni Wayan Koster - Giri Prasta.
"Kalau paslon gubernur kampanye di Buleleng dan jadwalnya bertepatan dengan kami di zona A maupun B, maka kami juga usahakan ikut. Walau demikian sifatnya pasif, kami hanya sebagai pengikut mendampingi paslon gubernur saja," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, pasangan Sutjidra-Supriatna akan melaksanakan kampanye perdana di Dusun Tenaon, Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng. Pihaknya menyasar lokasi tersebut karena sesuai jadwal zona, serta bertepatan dengan adanya undangan.
Baca juga: Subali-Ismaya No.1, Dana-Swadi No.2, Gus Par-Pandu No.3, Nomor Urut Paslon Pilkada Karangasem
"Kebetulan momennya kami diundang dari Sekaa Teruna Teruni (STT) di desa itu, makanya kami manfaatkan untuk kampanye terbatas. Kampanye terbatas ini akan kami lakukan minimal di 50 titik di 9 kecamatan yang ada di Buleleng," sebutnya.
Ngurah Arya tak memungkiri ada potensi Paslon akan bagi tugas pada saat pelaksanaan kampanye nantinya. Upaya ini dilakukan agar masyarakat tidak kecewa.
"Tentu lihat situasi dan kondisi yang ada. Kalau memang pada saat itu kampanye di beda tempat tapi masih di satu zone, maka bisa jadi Paslon akan bagi tugas. Namun yang jelas, semua tim pasti akan bergerak terlepas hadir dan tidaknya Paslon. Karena kami ingin meyakinkan masyarakat, bukan kehadiran yang utama. Melainkan visi dan misi yang kita bawakan itu benar-benar untuk masyarakat," sebutnya.
Sementara itu pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati, I Nyoman Sugawa Korry - Gede Suardana atau 'Ok Gas' justru belum memulai pergerakan.
Ketua Tim Pemenangan 'Ok Gas', Ida Gede Komang Kresna Budi mengatakan, pihaknya sudah memiliki titik mana saja yang akan dituju pada saat Kampanye.
Walau demikian, ia mengaku belum mendapatkan jadwal kampanye dari KPU.
"Saat ini metode yang kami gunakan seperti biasanya, secara door to door. Rencananya besok (Jumat, 27/9/2024) kami akan rapat internal penyusunan jadwal kampanye. Nantinya tinggal disesuaikan dengan jadwal KPU saja biar tidak berbenturan (dengan Paslon lain)," ungkapnya.
Sementara itu di hari yang sama, Calon Gubernur Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah mendatangi Ketut Putra Sedana alias Dokter Caput.
De Gadjah mengaku kedatangannya bertujuan untuk silaturahmi dengan salah satu figur di Buleleng itu.
Katanya, ia meminta banyak masukan dan saran kedepannya, serta tak lupa meminta dukungan dari Eks Ketua BMI Buleleng itu.
"Saya tidak pandang bulu Dokter Caput warna (partai) apa. Saya melihat sebagai kakak yang memberikan bimbingan kepada kami adiknya. Kalau mengkotak-kotakkan warna, bagaimana membangun Bali," katanya.
Di sisi lain, Dokter Caput mengatakan pihaknya merasa terhormat dikunjungi De Gadjah yang merupakan figur calon Gubernur Bali.
Diungkapkan pula, pada pertemuan itu pihaknya hanya memberi beberapa penekanan ketika nantinya dipercaya masyarakat dan mendapat mandat menjabat sebagai pemimpin Bali.
"Penekanannya bahwa tuanmu adalah rakyat dan jabatan itu adalah mandat. Selain itu saya juga berikan gambaran Buleleng apa yang bisa dikembangkan dan diangkat, sehingga endingnya tujuannya masyarakat sejahtera," ucapnya.
Pada pertemuan itu, pihaknya juga meminta agar RSUD di masing-masing Kabupaten di Bali, memilki poliklinik khusus sulinggih.
"Siapa lagi yang menghargai kalau bukan kita. Dan beliau (De Gadjah) bilang sanggup," ujarnya.
Dokter Caput sendiri diketahui memiliki sejumlah loyalis, yang disebut Loyalis Dokter Caput (LDC). Disinggung soal ke mana ia mengarahkan loyalisnya, Dokter Caput menegaskan jika pihaknya memberikan kebebasan untuk memilih figur di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bali dan Buleleng.
"Masyarakat sudah cerdas tidak boleh arahkan, apalagi intimidasi atau ancaman. Mereka (masyarakat) tahu mana yang pantas dan tidak pantas, mana layak dan tidak layak, serta tahu mana yang bersih dan tidak bersih. Ayo kita nikmati perhelatan ini dengan riang gembira. Kan namanya pesta demokrasi harus diisi riang gembira," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Pilkada Buleleng