TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Yohanes Ande Kalla mengaku sangat senang bisa mengikuti pendidikan pertama Bintara TNI Angkatan Darat setelah lika-liku dialaminya dalam meraih cita-citanya tersebut.
Ia sempat gagal tak lolos seleksi saat mendaftar pendidikan TNI AD usai lulus dari SMA setelah penantian panjang usai aksinya memanjat tiang bendera mengambil pengait yang terlepas demi kelancaran HUT Kemerdekaan Republik Indonesia viral tahun 2018 lalu.
Saat itu Joni duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), aksi heroiknya menuai banyak pujian, bahkan hingga Presiden Joko Widodo mengundangnya langsung ke istana.
Dari situlah cita-cita Joni terkuak ingin menjadi TNI AD setelah ditanya langsung oleh presiden. 6 tahun berlalu, kini Joni di jalur cita-citanya lolos seleksi untuk menempuh pendidikan BIntara TNI AD di Rindam IX/Udayana, Tabanan.
Joni gigih dalam meraih cita-citanya, segala usaha ia lakukan, termasuk menagih ke Presiden Jokowi tentang ungkapan yang ia anggap sebagai janji dari sang presiden.
Akhirnya, asa meraih cita-cita terbuka setelah Joni mendapat kesempatan untuk kembali mengikuti serangkaian tes, hingga akhirnya ia pun lolos Bintara Keahlian di Bandung.
"Siap, puji Tuhan saat ini perasaan saya sangat senang dan bangga bisa ikut pendidikan Bintara TNI AD yang sudah menjadi cita-cita atau impian saya dari kecil untuk dapat mengabdikan pada bangsa dan negara," kata Joni saat dihubungi Tribun Bali, pada Minggu 29 September 2024.
"Saya sangat bersyukur dan terima kasih kepada Tuhan, kepada kedua orang tua saya, pimpinan TNI AD, dan juga kepada saudara maupun masyarakat luas atas doa dan dukungannya sehingga saya bisa ikut pendidikan ini," bebernya.
Baca juga: Semangat Pantang Menyerah Joni Kalla, Kini Jadi Bintara TNI AD Usai Tempuh Pendidikan 15 Minggu
Joni pun bercerita mengenai pengalaman hari pertamanya mengikut pendidikan pertama Bintara di di Rindam IX/Udayana, ia merasa kaget setelah menjadi warga sipil kini menjadi bagian dari militer.
"Jujur pengalaman hari pertama saya ikut pendidikan ini saya merasa kaget dengan lingkungan baru di lembaga pendidikan militer, karena semuanya harus mengikuti aturan, tidak sama dengan waktu saya masih sipil dulu semuanya bisa bebas," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, S.E., M.M, menjelaskan aktivitas Joni Kalla bersama 218 siswa lain di hari-hari awal dalam menempuh pendidikan pertama Bintara ini.
"Joni akan mengikuti tri pola dasar pendidikan di lingkungan militer, yaitu sikap perilaku dan mental kejuangan, akademik baik pengetahuan umum maupun militer, dan pembinaan jasmani," ujar Kapendam IX/Udayana.
Kapendam menambahkan, bahwa dalam menjalani pendidikan, Joni dan ratusan siswa lainnya harus patuh pada aturan jadwal yang sudah ditetapkan.
Dalam rutinitas tersebut kemudian dinilai tingkat disiplin, loyalitas, perilaku, dan mentalitas kejuangan, selain penilaian akademik dan kamampuan Jasmani para peserta pendidikan pertama Bintara ini.