TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sebuah video Sulinggih mapuja di pinggir pantai diusik kembang api.
Kejadian ini diduga terjadi di kawasan Pantai Berawa di depan sebuah beach club dan tersebar luas di media sosial.
Upacara mendak dewata dewati tersebut terganggu oleh kembang api.
Saat Sulinggih mapuja, kembang api tiba-tiba meletus.
Baca juga: Buntut Flare dan Kembang Api Suporter, Bali United Kena Sanksi Hukuman Komdis PSSI Denda Rp250 Juta
Sontak seorang pemangku mendekati Sulinggih itu.
Namun Sulinggih itu tetap fokus melantunkan puja atau doa-doa diiringi suara genta.
Selain kembang api, juga ada suara musik yang sangat keras.
Banyak pihak menyayangkan hal ini dan seperti tak ada rasa toleransi.
Hal itu juga diungkapkan oleh PHDI Bali.
PHDI Bali pun miris dan sangat menyayangkan kejadian ini.
"Ini sangat ironis dan sangat disayangkan. Kenapa tidak ada toleransi sedikitpun?" kata Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak saat dihubungi Selasa, 18 Oktober 2024.
Selain menyayangkan, dirinya juga menyebut hal itu sangat berisiko terhadap Ida Sulinggih.
Tak hanya puja Sulinggih yang terganggu, bisa saja akan menimbulkan keterkejutan dari Sulinggih apalagi sudah berusia lanjut.
"Ini sangat mengganggu kekusyukan upacara. Kedua bisa saja Sulinggih mengalami hal yang tidak diinginkan karena terkejut, apalagi beliau sudah lingsir," paparnya.
Pihaknya pun akan melakukan penelusuran terkait lokasi dan kronologi kejadian itu.