Kapolsek Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan menjelaskan, nantinya apabila dibutuhkan pencarian lebih lanjut, prosesnya akan dibantu oleh tim Inafis Polres Buleleng serta di-backup pihak forensik.
Mengenai proses pencarian yang ditunda, pihaknya juga telah berbicara dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng.
“Tadi sudah ngomong sama Pak Kadisdik. Beliau minta dipercepat, karena ini (pengerjaan proyek) ada tenggang waktu sampai Desember,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua pekerja bangunan menemukan tulang diduga kerangka manusia saat menggali tanah untuk pembangunan pondasi cakar ayam pada Senin 14 Oktober 2024.
Menurut pekerja bangunan yang pernah menjadi tukang gali kubur, tulang tersebut diduga kuat merupakan tulang manusia.
Hingga akhirnya dilaporkan kepada mandor, kemudian laporan diteruskan pada Disdikpora Buleleng.
Diketahui proyek pembangunan di SDN 2 Banjar Tegal berupa dua jenis kegiatan.
Meliputi revitalisasi ruang kelas, serta pembangunan gedung baru.
Di mana gedung baru yang dibangun ini memiliki empat ruangan, yang dibangun secara bertingkat. Yakni dua ruangan di bawah dan dua ruangan di atasnya. Sehingga diperlukan pondasi cakar ayam.
Kompol Agus saat dikonfirmasi mengungkapkan, tulang diduga kerangka manusia itu ditemukan saat seorang pekerja bangunan bernama Muhammad Taufikurahman sedang menggali pondasi cakar ayam, bersama ayahnya bernama Zainullah.
“Menurut pengakuan saksi, setelah digali beberapa meter tanah galian tiba-tiba terasa lembek dan gembur. Ketika digali lebih dalam, keduanya menemukan tulang belulang diduga kerangka manusia,” ujarnya.
Dua pekerja bangunan itu segera melaporkan temuannya pada pelaksana proyek bernama Abio Irawan.
Hingga kemudian pelaksana proyek melaporkan peristiwa itu kepada Kepala Dinas Pendidikan Buleleng dan Polsek Kota Singaraja.
Kompol Agus Dwi mengatakan, dari hasil olah TKP pihaknya bersama tim Inafis Polres Buleleng, tulang-tulang yang kondisinya tidak utuh itu selanjutnya dibawa ke RSUD Buleleng, untuk pemeriksaan.
“Saat ini tulang masih dititip di RSUD, masih proses identifikasi pasca temuan itu. Kalau dilihat dari kondisinya sudah tua, karena sudah lapuk sekali kondisi tulangnya,” kata Kompol Agus. (mer)
Kumpulan Artikel Buleleng