"Informasinya korban (Ni Putu S) sempat mendapatkan pertolongan di RSUD Klungkung. Meninggalnya di rumah sakit," ungkapnya.
Ni Putu S merupakan putri sulung dari 3 bersaudara dari pasangan I Putu Eka Surnadi (35) dan Ni Wayan Sukasmi (36).
Ayahnya merupakan pekerja swasta sebagai sales di salah satu perusahaan di Klungkung.
Sementara ibunya merupakan Pegawai di Bumdes Sampalan Tengah.
Rencana Ulangan Tinggal Kenangan
Meninggalnya Ni Putu Swastini (14) karena kesetrum, meninggalkan duka mendalam bagi guru dan teman-tamannya di SMPN 2 Dawan.
Selama ini, Ni Putu Swastini dikenal sebagai sosok anak yang pintar dan tergabung di kelas unggulan VIII A di sekolah.
Ia juga dikenal siswi yang aktif dan disiplin.
"siswi kami tersebut (Swastini) siswi yang pintar. Ia tercatat sebagai siswi di kelas VIII A. Itu kelas unggulan," ungkap Kepala Sekolah SMPN 2 Dawan, Putu Buditayasa, Senin (2/12/2024).
Dirinya mengaku sangat kaget dengan informasi salah satu siswinya berpulang kesetrum.
Terlebih kejadian kesetrum itu terjadi, saat Ni Putu Swastini saat sedang menyeterika seragam sebelum berangkat ke sekolah.
Putu Swastini dijadwalkan akan ulangan mata pelajaran IPS dan Olahraga pada Senin (2/12/2024).
"Karena kebetulan hari ini anak-anak ujian akhir semester. Siswa kelas VII dan VIII ke sekolah shift kedua," ungkapnya.
Sebagai bentuk belasungkawa, dirinya bersama guru dan rekan-rekan korban berencana akan melayat dan hadir saat
upacara pengabenan dari Putu Swastini di Krematorium Kenanga, Selasa (3/12/2024).
"Nanti tentu ada dari pihak sekolah memberikan sumbangsih sebagai bentuk belasungkawa," ungkapnya. (mit)