TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar akan melakukan penataan dan revitalisasi kawasan heritage, penataan parkir hingga menarik jalur MRT.
Penataan dan revitalisasi itu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baru di Denpasar.
Wakil Wali Kota Kadek Agus Arya Wibawa mengungkapkan dalam upaya pengembangan kawasan di Denpasar, ada beberapa titik yang bakal dikelola untuk memajukan pertumbuhan ekonomi baru tersebut.
Baca juga: FAKTA BARU Wayan Agus, Meski Tak Punya Tangan, 5 Wanita Lapor Diajak Berhubungan di Homestay
Di antaranya, penataan kawasan Tukad Barito, Kelurahan Panjer Denpasar Selatan hingga revitalisasi kawasan Jalan Hasannudin, Jalan Thamrin hingga Gadjah Mada.
Apalagi, kawasan Tukad Barito Denpasar ini sedang bergeliat dalam pengembangan sebagai tempat nongkrong anak muda.
“Ada beberapa kawasan pengembangan ekonomi baru, yang akan kita buatkan klaster guna meningkatkan penerimaan potensi pendapatan daerah, termasuk penataan kawasan Tukad Barito,” kata Wawali Arya Wibawa, Rabu 4 Desember 2024.
Baca juga: Bule Kini Punya Geng di Bali, Kasus di Mexicola Canggu Disorot, Warga Lokal Dihajar hingga Pingsan
Dikatakan, tahun 2024 ini akan dilakukan penataan kawasan Jalan Tukad Barito dengan menata trotoar dan lampu-lampunya.
"Mungkin dari sisi barat cukup panjang itu hingga ke Batanghari, kebetulan luas trotoar disana cukup luas kita akan tata sehingga lebih rapi.
Astungkara, kita jadikan kawasan itu menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru yang memang sudah ada secara organik, itu berkembang sebagai tempat nongkrong,” ungkapnya.
Kemudian untuk pengembangan Kawasan Suci, Arya Wibawa mengatakan pemkot sudah memberikan insentif kepada UKM, dengan melakukan pembebasan tarif disana, dan para pelaku usaha sudah mulai masuk.
Lebih lanjut, Arya Wibawa menyebut rencana penataan ke depan yakni di tahun 2026 akan melakukan pengembangan kawasan heritage.
“Sudah disepakati, kami sudah melakukan rapat dengan PUPR bawah kawasan Hasanudin, Thamrin, Gajah Mada akan direvitalisasi kembali. Dengan melakukan penataan trotoarnya kemudian penataan tamannya, dan seterusnya,” ucapnya.
Termasuk area parkir akan dilakukan dengan konsep awal memanfaatkan Lapangan Puputan Badung.
“Parkir pelan-pelan kita akan urai, mudah- mudahan dengan kepemimpinan Gubernur yang baru, konsep rencana awal kami, penggunaan Lapangan Puputan Badung menjadi central parkir bisa direalisasikan, karena konsep pemerintah kota untuk kawasan puputan Badung di bawahnya kami gunakan sebagai tempat parkir,” tandasnya.
Tak hanya itu, kata Arya Wibawa, bahkan Pj. Gubernur S.M. Mahendra Jaya sempat melakukan komunikasi dengan pemerintah kota, bahwa central parkir di bawah lapangan juga bisa menjadi stasiun MRT menuju pusat kota Denpasar.