Tol Gilimanuk Mengwi

ISU Tol Mengwi-Gilimanuk Batal Setelah Gak Masuk PSN, WARGA Pekutatan Mulai Pertanyakan Kepastiannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GROUND BREAKING - Suasana di lokasi ground breaking mega proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi wilayah Desa/Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana pada Jumat (28/2) kemarin.

TRIBUN-BALI.COM  - Situasi di lokasi ground breaking proyek Jalan Tol Mengwi- Gilimanuk di wilayah Kecamatan Pekutatan, Jembrana tak ada aktivitas belakangan ini.

Kemungkinan jalan tol yang dinanti sebagian masyarakat ini belum terlaksana tahun ini. Apalagi proyek tol Mengwi-Gilimanuk tidak masuk dalam 77 proyek strategis nasional (PSN) RPJMN 2025-2029.

Hal ini membuat sejumlah warga mempertanyakan kelanjutan proyek ini. Khususnya warga Kecamatan Pekutatan.

Sebab, wilayah Pekutatan menjadi lokasi ground breaking Tol Mengwi- Gilimanuk serta salah satu pintu masuk jalan tol. Selain itu juga ada rencana pembangunan kawasan taman hiburan sekelas Disneyland. 

“Nggih, sudah mulai ada (pertanyaan warga terkait rencana proyek Tol Mengwi- Gilimanuk)," kata Camat Pekutatan, I Wayan Yudana saat dikonfirmasi, Kamis (6/3).

Baca juga: GIRI Prasta Sebut Perda Nominee Bisa Tertibkan Vila Bodong dan WNA Pekerja Ilegal di Bali

Baca juga: KOSTER Hadiri Paripurna Bupati & Wakil Bupati Klungkung, Wujud Keselarasan Program Hingga Kabupaten

Temu kangen - Gubernur Bali, I Wayan Koster dalam acara Bupati Gianyar, Made 'Agus' Mahayastra temu kangen masyarakat di Alun-alun Gianyar, Rabu (5/3). (TRIBUN BALI/I WAYAN ERI GUNARTA)

Dia mengakui, pertanyaan warga tersebut mulai muncul ketika informasi proyek Jalan Tol Mengwi- Gilimanuk tak masuk PSN. Namun ia sudah menegaskan ke masyarakat untuk menunggu kepastian informasi lanjutannya. Sebab, pemerintah pasti akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat.

“Pertanyaannya terkait kepastiannya saja karena banyak informasi tersebut (Tol Mengwi- Gilimanuk tak masuk PSN),” tandasnya.

Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan sebanyak 77 Proyek Strategis Nasional (PSN). PSN itu tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029, yang ditetapkan Prabowo pada 10 Februari 2025. 

Berdasarkan isi beleid tersebut proyek Tol Mengwi - Gilimanuk dicoret dalam PSN tersebut.  Terdapat 77 PSN yang masuk dalam daftar indikasi PSN 2025-2029. Jumlah itu meliputi 29 PSN baru, dan 48 PSN carry over (lanjutan). 

Dari 77 PSN tersebut, satu di antaranya adalah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Dana yang dipakai untuk megaproyek PPN Pengambengan ini mencapai Rp 891 miliar, untuk menjadikan pelabuhan perikanan terbesar di Bali yang berstandar internasional. 

Selain itu juga Program Hilirisasi Kelapa Sawit, Kelapa, Rumput Laut yang berlokasi di Bali, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jawa Barat, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dengan pelaksana Swasta.

Sementara sejumlah proyek tol masuk PSN lanjutan (Carry over) di RPJMN 2025-2029. Adalah Jalan Tol Serang-Panimbang lokasi Banten dengan pelaksana Kementerian Pekerjaan Umum; Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi lokasi Jawa Timur, pelaksana Kementerian Pekerjaan Umum dan Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban lokasi Jawa Barat, pelaksana Kementerian Pekerjaan Umum. 

Gubernur Bali, I Wayan Koster pun telah mengetahui proyek Tol Mengwi-Gilimanuk. Hal itu diungkapkan saat ditemui di Alun-alun Gianyar dalam acara Bupati Gianyar - Wakil Bupati Gianyar temu kangen masyarakat, Rabu (5/3) malam.

Koster didampingi Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, belum masuknya rencana proyek Tol Mengwi - Gilimanuk dalam PSN dikarenakan masih ada hal yang masih harus diperbaiki. “Jalan tol masih ada kajian perubahan design,” ujarnya.

Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Bali itu menyatakan, sebenarnya jalan tol tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat Bali. Sebab jalur tersebut saat ini selalu mengalami kemacetan.

Selain itu, jalur tersebut pun rawan kecelakaan lalu lintas. Mulai dari karena banyak tanjakan menikung, jalan dua arah ini juga masih digunakan oleh kendaraan besar, kendaraan keluarga dan sepeda motor, sehingga rawan kecelakaan. “Jalur ini macet dari Gilimanuk sampai Mengwi itu luar biasa, sehingga sangat mendesak,” ujarnya.

Terkait apakah pihaknya akan mencari investor atau swasta untuk membangun jalan tol tersebut, Koster belum bisa memastikan. Sebab menurut dia, pembangunan jalan tol membutuhkan biaya besar, karena tidak bisa dibangun secara bertahap. 

“Shortcut beda dengan tol. Kalau shortcut Singaraja-Mengwi bisa jalan terus. Tol ini harus proses lebih lanjut,” ujarnya. (mpa/weg)

Berita Terkini