TRIBUN-BALI.COM - Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara sempat menjadi janji politik dalam Pemilu 2024, termasuk oleh pasangan Prabowo-Gibran.
Namun, setelah pemilu usai, proyek ini tidak masuk dalam daftar 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto.
Meski demikian, Penglingsir Puri Singaraja, Anak Agung Ngurah Ugrasena, optimistis proyek ini tetap akan terwujud karena telah tercantum dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJM Nasional 2025-2029 sebagai proyek prioritas.
Menurutnya, pembangunan bandara ini sangat mendesak mengingat kondisi Bandara Ngurah Rai yang sudah padat, sementara potensi Buleleng belum dimanfaatkan secara maksimal.
Selain itu, proyek ini tidak menggunakan APBN, karena ada investor asal Tiongkok yang siap menanamkan modal sebesar US$ 3 miliar.
Baca juga: VIDEO Bandara Bali Utara Tak Masuk PSN, Ajus Linggih Optimis Pembangunan Bandara Terwujud
Ketua Komisi II DPRD Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih, juga menegaskan bahwa pemerintah pusat tidak menghalangi pembangunan Bandara Bali Utara.
Ia optimistis proyek ini akan terwujud karena sudah menjadi kebutuhan mendesak, tidak hanya dari aspek ekonomi, tetapi juga keamanan.
Menurutnya, beberapa kajian masih perlu dilakukan sebelum proyek ini direalisasikan.
Dengan dukungan pemerintah serta sumber pendanaan dari investor swasta, pembangunan bandara ini hanya tinggal menunggu keputusan dari presiden untuk segera dieksekusi.
(*)
berita lainnya di Berita Video <<<