Kepada awak media, Sutjidra mengatakan jika jenazah Kadek Melly sudah diautopsi. Pihak FBI saat ini juga masih melakukan proses investigasi.
Di sisi lain, Pemkab Buleleng berupaya melakukan komunikasi dengan Kedutaan Indonesia di Amerika Serikat, untuk memastikan kepulangan Kadek Melly.
"Pihak keluarga berharap jenazah korban bisa secepatnya dipulangkan dari Amerika, dan kami akan berupaya membantu keluarga korban," tegasnya. (mer)
Tangis Sang Ayah
Tangis Ketut Wandika, ayah Kadek Melly Mudiani pecah saat mengenang cita-cita sang anak. Apalagi perjuangan dara 23 tahun itu dalam meniti karir di Amerika Serikat, bukan perkara mudah.
Wandika yang ditemui di rumah duka menceritakan, sejak awal pihaknya selaku orang tua tidak pernah membatasi anak-anaknya dalam meniti karir.
Demikian pula keputusan Kadek Melly untuk bekerja ke luar negeri, itu merupakan inisiatif dan keinginan Kadek Melly sendiri.
Pria 53 tahun itu mengungkapkan, saat kuliah di Elisabeth International Denpasar, Kadek Melly sempat mendapat program pertukaran mahasiswa ke Amerika Serikat. Pihak keluarga sempat berunding mengenai program ini.
"Saya dan ibunya sempat berunding dan akhirnya mengizinkan, karena ini merupakan kesempatan. Sayangnya program ini dibatalkan karena pada saat itu sedang pandemi Covid 19," ungkapnya, Kamis (3/4/2025).
Hingga setelah lulus dari kampus Elizabeth, Kadek Melly sempat menjalani training di salah satu hotel di wilayah Kabupaten Badung.
Kadek Melly yang dinilai ulet dalam menjalani pekerjaannya, mendapat perhatian dari pihak manajemen hotel. Anak kedua dari tiga bersaudara ini bahkan dilarang berhenti dan akan direkrut menjadi kariawan tetap.
"Sampai saat izin untuk berangkat (ke Amerika), dari HRD masih berharap agar Kadek Melly tetap di Indonesia saja. Karena dalam beberapa bulan ke depan sudah diangkat menjadi pegawai tetap. Apalagi sudah sempat nego gaji," ungkapnya.
Namun keinginan Kadek Melly sudah bulat. Ia tetap ingin berangkat ke Amerika Serikat demi sebuah pengalaman.
Seluruh kebutuhan untuk keberangkatan sudah ia siapkan. Hingga akhirnya pada 27 November 2024, Kadek Melly terbang ke Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat, Kadek Melly bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dan restoran. Selama empat bulan di Amerika, perempuan kelahiran Banjar Dinas Kanginan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini sempat cerita ke keluarga bahwa dirinya nyaman dan betah.
Bahkan, Kadek Melly sempat mengungkapkan dua keinginan ke depan setelah kontrak kerjanya selama setahun habis.