Untuk meminimalisasi hal yang tak diinginkan, Tisira Desa Penyaringan lantas melakukan langkah-langkah sesuai SOP.
Petugas kesehatan hewan lantas mengambil sampel otak anjing tersebut untuk dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar.
"Sampel dikirim ke BBVet Denpasar dan masih menunggu karena belum ada hasil," ungkapnya.
Baca juga: Tindak Lanjut Bocah 8 Tahun Meninggal Diduga Suspek Rabies, Jembrana Gelar Vaksinasi Emergency
Untuk diketahui, puluhan sampel otak HPR di Jembrana telah dikirim dan diuji laboratorium di BBVet Denpasar.
Hasilnya, ada 47 sampel otak HPR yang dinyatakan positif rabies.
Sementara untuk 25 sampel dinyatakan negatif.
"Kami imbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap temuan kasus rabies. Jika diserang HPR agar segera dilaporkan atau dilakukan penanganan ke faskes terdekat," imbaunya. (*)
Berita lainnya di Rabies di Bali