Fenomena Kabel Semrawut dan Tiang Beranak di Kota Negara Dikeluhkan Warga
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Komisi III DPRD Jembrana telah menggelar rapat kerja dengan lintas instansi guna membahas kabel jaringan WiFi yang kian semrawut dan fenomena tiang beranak di Jembrana khususnya wilayah Kota Negara.
Hal ini dikeluhkan warga dan dikhawatirkan bisa membahayakan ke depannya.
Baca juga: Kembali ke Buleleng Tempo Dulu, Kabel Semrawut di Titik Nol Kota Singaraja Akan Diturunkan
Di sisi lain juga menganggu estetika keindahan kota. Sehingga, pemerintah diminta untuk melakukan penataan yang maksimal, misalnya dengan utilitas terpadu atau menempatkan kabel di dalam tanah.
"Selain merusak pemandangan, kondisi ini (kabel semrawut) juga membahayakan nantinya. Kami minta untuk disikapi," jelas Ketua Komisi III DPRD Jembrana, I Dewa Putu Merta Yasa saat dikonfirmasi, Senin 16 Juni 2025.
Dia melanjutkan, keberadaan kabel semrawut serta "tiang beranak" sangat menganggu keindahan kota.
Baca juga: Buntut Kasus Pencurian Kabel di Icon Mall Bali, Pekerja Asal Banyuwangi, Berbekal Gergaji dan Cutter
Sehingga DPRD Jembrana mendorong agar penataan kabel dilakukan menyeluruh, dimulai dari kawasan perkotaan.
Konsepnya harus jelas dan menyeluruh misalnya dengan sistem penataan menyeluruh dengan sistem kabel bawah tanah.
"Selain lebih rapi, indah dan aman, tapi juga perawatannya lebih mudah dan murah," ungkapnya.
Baca juga: Buruh Proyek di Kawasan BTID Serangan Bali Kepergok Maling Kabel Tembaga, Ditangkap di Bedengnya
Untuk realisasinya, kata dia, pemerintah diharapkan mengandeng para pihak investor untuk penataannya agar tak membebani APBD Jembrana. Sebab, nantinya (jika sudah penataan) berpotensi untuk menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD).
"Ketika di perkotaan sudah selesai dan rampung, dilanjutkan ke desa-desa. Karena banyak laporan di wilayah pedesaan kabel dan tiang wifi ini semakin banyak. Di satu titik bisa ada hingga 10 tiang yang terpasang. Ini berpotensi membahayakan," tegasnya.
Politikus PDIP ini berharap program ini nantinya bisa terealisasi sesegera mungkin.
Pihaknya masih menggodok regulasi dengan instansi terkait untuk mendukung pelaksanaan programnya tersebut.
"Selain kami (eksekutif dan legislatif), kami juga memohon dukungan masyarakat untuk menata wajah kota yang lebih indah tanpa kabel semrawut," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Kabel Semrawut