Sementara itu, juga telah teridentifikasi jenazah yang ditemukan di Muncar atas nama Daniar Nadief Inzaqi usia 21, laki-laki, beralamat di Dusun Gunung Sari RT 2 RW 4 Sumbergondo Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.
Nama tersebut tidak terdaftar dalam manifest penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.
“Jadi masih ada satu jenasah lainnya belum teridentifikasi, sehingga belum bisa dipastikan bahwa itu adalah korban dari tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya,” kata dia.
Jenazah Kadek Oka berhasil ditemukan di sektor 3 pencarian pada hari kelima, Minggu 6 Juli 2025, sekira pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno selaku SMC dalam Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya ini mengatakan jenazah tersebut ditemukan oleh tim KRI Tongkol 517 dalam kondisi terapung di perairan sekitar koordinat 08º 18,532’ S 114º 26,687’ E.
Lokasi penemuan jenazah ini berjarak sekitar 5,7 hingga 6 mil laut dari lokasi kejadian tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Meskipun kondisi gelombang di lokasi penemuan jenazah cukup tinggi, namun evakuasi berhasil dilakukan dengan menggunakan perahu karet KRI Tongkol 517.
Setelah dievakuasi ke darat melalui dermaga Pusri, selanjutnya jenazah yang ditemukan tersebut dibawa ke RSUD Blambangan guna dilakukan langkah-langkah identifikasi oleh tim Biddokkes Polda Jatim.
Lebih lanjut Eko Suyatno menjelaskan, pihaknya melakukan langkah-langkah sesuai prosedur dengan pemberian label di dalam body pack, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi manakala antem-mortem dilakukan.
Dalam konferensi pers, Danguspurla Koarmada II ini menyampaikan bahwa sejak Sabtu 5 Juli 2025 malam, KRI Fanildo bersama tim survei Pushidrosal telah bekerja hingga saat ini di lokasi.
Untuk meyakinkan kembali fix datum, akan didatangkan KRI Sika dari Pushidrosal yang memiliki kemampuan operasi survei dan pemetaan hidro-oseanografi.
Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya ini, tim SAR gabungan telah mengerahkan sekitar 612 orang personel gabungan, beserta dengan sejumlah Alut SAR udara, laut, darat dan bawah permukaan.
Dalam pencarian di laut, daerah penyisiran diperluas hingga sejauh 30 mil laut ke arah selatan.
Ada penguatan satu Alut dari Guspurla Koarmada II, yaitu KRI Marlin yang pada hari kelima pencarian ini telah bergabung dan melaksanakan operasi pencarian.
Kendala yang dihadapi tim SAR gabungan saat melakukan pencarian, yaitu kondisi cuaca perairan selat Bali yang tidak bersahabat.