Ulah Pati di Jembatan Tukad Bangkung
NEKAT Akhiri Hidup Masih Terjadi di Jembatan Tukad Bangkung, Pemkab Badung Kian Kebut Pasang Railing
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Bali, setiap pekan progres realisasi proyek melebihi target yang sudah ditetapkan.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Pemkab Badung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung mempercepat pemasangan railing di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Bahkan pemasangan railing hingga kini sudah mencapai 62 persen.
Proyek sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya aksi bunuh diri. Proses pengerjaan terus dikebut setiap pekannya.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Bali, setiap pekan progres realisasi proyek melebihi target yang sudah ditetapkan.
Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Badung, I Putu Teddy Widnyana Putra saat dikonfirmasi Jumat (26/9) membenarkan hal tersebut.
Pihaknya mengaku semua progres yang dirancang, realisasinya sudah melebih dari target yang ditetapkan. “Kalau dilihat dari progres setiap minggu sudah melebihi target. Jadi sesuai rancangan proyek ini rampung pada November 2025 mendatang,” ujarnya.
Baca juga: KORBAN Ulah Pati di Jembatan Bangkung, Diupacarai di Karangasem, Akta Kematian Akan Cepat Diurus!
Baca juga: JENAZAH Ketut Gelgel Kagetkan Nelayan di Tejakula, Telungkup di Bibir Pantai, Ada Riwayat Epilepsi

Lebih lanjut dijelaskan, pada pekan pertama target yang dirancang 0,194 persen, namun sudah terealisasi 0,257. Begitu seterusnya realisasi pengerjaan terus melebihi target.
Terakhir pada pekan XIII atau pada 21 September 2025, target 52, 753 persen dengan terealisasi 53,030 persen.
“Kalau realisasi sudah melebihi target. Ini terus kita kebut. Mengingat proses pengerjaan dilakukan bertahap dari pemasangan tiang, setelah itu baru jaringnya,” jelas Teddy.
Disebutkan, upaya itu sudah dilakukan semaksimal mungkin, bukan berarti kata Teddy, proyek yang digarap tidak selesai-selesai. “Bisa dilihat langsung di lokasi, ada pengeboran dan pengelasan, sehinggga memakan waktu,” ucapnya
Pihaknya menyebutkan pemasangan railing itu memang sebagai upaya mencegah kasus aksi bunuh diri yang beberapa kali mengambil lokasi tersebut.
Diakui nantinya akan ada 492 batang tiang penyangga yang dipasang pada kedua sisi jembatan. Seluruhnya sepanjang 350 meter atau sesuai dengan panjang jembatan. Dikatakan, sesuai kontrak proyek tersebut berakhir pada 12 November 2025.
“Semua akan ditutup, sehingga tidak ada lagi celah yang bisa dimanfaatkan untuk tindakan-tindakan yang tak diinginkan dan membahayakan nyawa,” bebernya.
Untuk diketahui, selain di Jembatan Tukad Bangkung, pemasangan railing juga dilakukan di dua jembatan lainnya, yakni di Jembatan Tukad Penet, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal dan Jembatan Kalianget di Desa Pangsan, Kecamatan Petang.
Pemasangan railing di ketiga jembatan tersebut dilakukan secara bersamaan. Total anggaran untuk pemasangan railing pada tiga jembatan tersebut sebesar Rp 16,4 miliar.
Dari jumlah tersebut terinci untuk pemasangan railing Jembatan Tukad Bangkung Rp 10,8 miliar. Pembangunan railing Jembatan Tukad Penet – Sangeh, Rp 3,1 miliar, konsultan pengawasan Rp 96,7 juta. Kemudian pemasangan railing Jembatan Kalianget Rp 2,3 miliar, konsultan pengawasan Rp 96,7 juta.
“Nanti tingginya 4 meter dari trotoar. Jembatan Tukad Penet-Sangeh sepanjang 136 meter pada 1 sisi, ketinggian 3 meter dari trotoar. Sedangkan Jembatan Kalinget sepanjang 77 meter pada 1 sisi dengan tinggi 3 meter dari trotoar,” jelasnya.
Railing akan dipasang pada dua sisi jembatan. Sedangkan untuk materialnya, tiang baja WF lapis galvanis, diafragma pipa 3 inchi lapis galvanis, jaring BRC costum spesial diameter 8 mm, jarak horizontal 3 cm, jarak vertikal 20 cm lapis galvanis. (gus)
GPM Diduga Akhiri Hidup di Jembatan Tukad Bangkung
Seorang pria ditemukan tewas di bawah Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Pria diduga bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan pada Kamis (25/9).
Aksi nekat itu sempat menggemparkan warga sekitar, mengingat saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung berupaya melakukan pencegahan bunuh diri dengan memasangi realing di areal jembatan.
Pria itu diduga mengakhiri hidup dengan cara melompat dari jembatan setinggi puluhan meter tersebut. Bahkan saat ditemukan sudah dalam kondisi sedikit kaku dengan menggunakan jaket hitam dan celana panjang.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Bali, pria tersebut diketahui berinisial GPM, warga yang berdomisili di Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. GPM yang berasal dari Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem diketahui sehari-hari bekerja di Pasar Kumbasari, Denpasar.
Aksi ulah pati itu pertama kali diketahui sekitar pukul 06.00 Wita. Warga setempat curiga melihat sepeda motor Yamaha NMAX DK 3017 FDU terparkir di atas jembatan dengan kondisi mencurigakan. Di atas motor hanya ditemukan helm putih, sementara kunci sadel masih terkunci rapat. Setelah dicek, ternyata benar ada orang yang jatuh diduga melompat melakukan aksi ulah pati.
Tim gabungan Polsek Petang, Koramil 1611-06 Petang, BPBD, dan SAR Polda Bali kemudian melakukan pencarian ke bawah jembatan. Sekitar pukul 07.56 Wita, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sisi utara jembatan.
Jenazah kemudian dievakuasi yang membutuhkan waktu beberapa jam untuk bisa dibawa ke atas atau jalan raya. Polisi menduga pria itu bunuh diri karena ada masalah pribadi yang dialaminya.
Kapolsek Petang AKP Nyoman Arnaya saat dikonfirmasi tidak menampik hal tersebut. Saat ini masih dilakukan evakuasi dan jenasahnya masih dibawa ke Puskesmas Terdekat. “Iya tadi (kemarin) pagi ditemukan seorang pria bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung,” ujarnya.
Pihaknya mengakui, aksi ulah pati bisa dilakukan karena proyek pemasangan realing atau penghalang jembatan belum rampung. Sehingga masih ada celah pria tersebut melakukan aksi nekat itu. “Pagar pengaman di sisi jembatan saat ini juga baru terpasang sekitar 45 persen,” kata dia.
Sementara itu, Pemkab Badung melalui Camat Abiansemal memastikan korban mendapat pelayanan administrasi dengan cepat, berupa Akta Kematian. Sehingga proses upacara yang akan dilakukan di Kabupaten Karangasem tidak ada hambatan.
Camat Abiansemal IB Putu Mas Arimbawa menegaskan, pihaknya bersama jajaran kecamatan telah mendatangi rumah duka untuk memastikan proses administrasi berjalan lancar. “Korban memang sudah setahun mengantongi KTP Badung, meski asalnya dari Desa Antiga, Karangasem,” ujarnya, Kamis (25/9).
Pihaknya mengaku sudah meminta desa untuk segera memproses akta kematian. Langkah cepat ini dilakukan agar keluarga dapat segera membawa jenazah ke kampung halaman di Desa Antiga, Kecamatan Manggis tempat prosesi pengabenan akan dilaksanakan. “Dengan adanya akta kematian, seluruh proses adat dan administrasi bisa sesuai aturan sebelum jenazah dipulangkan,” tambahnya.
Pihak keluarga mengaku sangat terpukul dan tidak menyangka GPM mengakhiri hidup dengan cara tragis. Menurut keterangan keluarga, tidak ada tanda-tanda atau masalah yang mencurigakan. “Aktivitasnya normal, masih bercengkrama seperti biasa, karena itu keluarga benar-benar shock,” kata Arimbawa.
Pemerintah Kecamatan Abiansemal mengimbau masyarakat agar lebih peka terhadap kondisi psikologis orang-orang terdekat. Warga diharapkan saling memperhatikan agar kejadian serupa dapat dicegah. (gus)
Pria Diduga Akhiri Hidup di Jembatan Tukad Bangkung, Sehari-hari GPM Bekerja di Pasar |
![]() |
---|
GPM Nekat Akhiri Hidup di Jembatan Bangkung, Pemerintah Ingatkan Warga Saling Jaga & Lebih Peka! |
![]() |
---|
HAMPIR Korban Ulah Pati Lagi, Railing di Jembatan Tukad Bangkung Dipasang, PUPR Beri Alasannya |
![]() |
---|
KISAH Heroik Gek Diah Berhasil Urungkan Niat Ulah Pati Gadis Muda di Jembatan Tukad Bangkung Badung! |
![]() |
---|
NIAT Ulah Pati di Tukad Bangkung Digagalkan, Gek Diah Peluk dan Tenangkan Gadis 16 Tahun Itu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.