Berita Badung
WNA China yang Meninggal di Canggu Dipastikan Bukan Keracunan, Forensik Beberkan Hasil Uji Lab!
Saat ini, pihaknya telah memeriksa 15 orang saksi, di antaranya karyawan hostel, dokter yang sempat meriksa korban, dan saksi ahli.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Setelah dilakukan hasil penyelidikan dan autopsi, Polres Badung akhirnya membeberkan hasil lab terkait Warga Negara Asing (WNA) asal China yang meninggal dunia di kamar hostel tempatnya menginap di Villa/Hostel Clandestino, Jalan Kayu Tulang, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung.
Dari hasil pemeriksaan Dokter Forensik dari Rumah Sakit Prof Ngoerah, kepada jenazah korban yang diketahui bernama Deqingzhuoga (25) ternyata tidak ditemukan adanya zat-zat yang bahwa korban meninggal dunia karena keracunan.
Dokter Forensik dari Rumah Sakit Prof Ngoerah, Denpasar, dr. Kunti Yulianti yang hadir langsung di Pokres Badung pada Senin 24 November 2025 menjelaskan, jika mengakui jika dari pemeriksaan dengan pemeriksaan toksikologi yang menyatakan bahwa tidak ditemukan zat-zat yang membahayakan, hingga korban meninggal dunia.
Baca juga: MANGKIR dari Panggilan Polda Bali, Kasus Investasi, Sergei Domogatsky Diduga Kabur ke Malaysia!
Baca juga: MINAT PBG & BPHTB Gratis di Denpasar Rendah, Mendagri Tinjau Mall Pelayanan Publik, Menteri PKP Juga
"Saya juga tidak bisa mengarahkan kematian ini pada keracunan, karena tidak ada buktinya. Jadi dari pemeriksaan toksikologinya kan semua dinyatakan tidak terdeteksi. Baik pestisida, sianida, arsen, narkoba sampai alkohol dan metanol itu tidak terdeteksi," kata dr Kunti.
Pihaknya mengakui, berdasarkan hasil pemeriksaan organ dalam tubuh korban menunjukan bahwa korban meninggal dunia diduga karena menderita iritasi saluran pencernaaan.
Disebutkan dari pemeriksaan ditemukan adanya pelebaran pembuluh darah, pada seluruh organ dan pembesaran beberapa kelenjar getah bening di daerah penggantung usus yang menghubungkan usus dan lambung.
"Kemudian, terdapat bercak-bercak perdarahan di selaput pembungkus hati dan selaput lendir lambung serta adanya cairan berwarna hitam kehijauan pada lambung. Ada juga bercak kemerahan pada usus halus dan tidak menemukan cairan atau hasil pencernaan dari lambung atau tidak tinja pada usus besar," bebernya.
Dengan temuan itu, pihaknya menyimpulkan bahwa secara pasti sebab kematian ini memang masih abu-abu. Hanya saja secara pemeriksaan makroskopi dari autopsi, bahwa sebab kematian karena iritasi saluran pencernaan yang menimbulkan diare dan mengakibatkan kekurangan cairan dan elektrolit tidak dapat disingkirkan.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Badung, AKP Azarul Ahmad, mengatakan jajarannya telah melakukan penyelidikan dengan metode scientific crime investigation agar kasus ini mememui titik terang.
Saat ini, pihaknya telah memeriksa 15 orang saksi, di antaranya karyawan hostel, dokter yang sempat meriksa korban, dan saksi ahli.
"Jadi racun, pestisida arsen, sianida maupun methanol dan alkohol tidak terdeteksi sehingga bahasa yang berkembang racun itu sudah terpatahkan secara scientific investigation terkait rumor keracunan itu," ucapnya.
Ia juga meyakini bahwa dugaan diare yang dialami korban, bukan dipicu makanan di villa tempat dia menginap. Sebab, berdasarkan hasil rekaman CCTV menunjukan bahwa korban tidak pernah makan di restoran villa tersebut.
"Selain itu, korban dan enam turis lainnya yang mengalami gejala yang sama juga tidak terlihat pernah makan bersama di hostel tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan bukti yang diamankan diperiksa di Lap Forensik Polda Bali. Bahkan dari hasil Labfor ditemukan ada bakteri, tidak ada racun atau bahan berbahaya
"Pada muntahan korban ditemukan bakteri Staphylococcus sp. dan Klebsiella sp. Pada muntahan lain ditemukan Staphylococcus sp. dan Escherichia coli. Tidak ditemukan adanya racun, pestisida, narkoba, maupun bahan kimia berbahaya," tegasnya.
Pemeriksaan lanjutan terhadap organ tubuh korban seperti lambung, empedu, paru, ginjal, darah, urin, hati katanya juga menyimpulkan hal serupa.
"Seluruh organ tersebut negatif dari racun, logam berat, sianida, pestisida, methanol, hingga narkotika," ucapnya sembari mengatakan namun pada isi lambung korban ditemukan bakteri Escherichia coli dan Corynebacterium begitu juga hasil otopsi tidak ada tanda kekerasan.
Diberitakan sebelumnya, Seorang wisatawan asal Republik Rakyat Tiongkok bernama Deqingzhuoga (25) ditemukan meninggal dunia di kamar hostel tempatnya menginap di Villa/Hostel Clandestino, Jalan Kayu Tulang, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Selasa 2 November 2025 lalu sekitar pukul 11.00 Wita. Kematian WNA itu pun menuai perhatian mengingat sempat dikabarkan keracunan dan sebelum meninggal mengalami diare. (*)
| Kronologi WNA Cina Meninggal di Kamar Hostel di Canggu, Sempat Muntah-Muntah |
|
|---|
| 52 Banjar Adu Kreativitas Penjor di Kerobokan Festival |
|
|---|
| BRUTAL! WNA Amerika Hantam Ni Komang Sri Pakai Kayu di Pecatu, Tenteng Parang Datangi Korban |
|
|---|
| DPC PDIP Badung Jaring Ketua PAC, Ini Nama-Nama Yang Terpilih, Termasuk Rai Wirata Di Mengwi Bali |
|
|---|
| Tuntaskan Kemacetan, Tahap Pertama Badung Siapkan Rp 1,4 Triliun Untuk Bangun Jalan Baru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Forensik-Badung-wcde.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.