Demo di Bali
BUNTUT Demo di Bali, 3 Orang Jadi Tersangka dari 158 Orang, Polda Bali Kembali Amankan 5 Demonstran!
Sebelumnya polisi mengamankan total sebanyak 158 demonstran yang berunjuk rasa di Kantor DPRD Bali, Renon, Denpasar pada Sabtu (30/8).
TRIBUN-BALI.COM – Jajaran aparat kepolisian Polda Bali menetapkan 3 orang demonstran rusuh sebagai tersangka.
Ketiga pendemo yang ditetapkan sebagai tersangka adalah ATP (20) kemudian IMF (18) dan IMR (18). Mereka adalah tiga demonstran yang diperiksa intensif dari total 158 demonstran yang diamankan.
Sedangkan 155 demonstran telah dipulangkan ke rumah masing-masing. “Sudah tersangka (ATP, IMF dan IMR),” kata Kombes Pol Sandy.
Dijelaskan Kabid Humas Polda Bali, ketiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka ini mereka berperan melakukan pencurian gas air mata milik polisi dan kedapatan membawa bom molotov. “Mereka (tersangka) membawa bom molotov dan mencuri gas air mata,” jelasnya.
Adapun demonstran diduga mencuri gas air mata milik polisi adalah ATP (20). Sedangkan dua demonstran yang membawa bom molotov adalah IMF (18) dan IMR (18).
Sebelumnya polisi mengamankan total sebanyak 158 demonstran yang berunjuk rasa di Kantor DPRD Bali, Renon, Denpasar pada Sabtu (30/8).
Baca juga: AKIBAT Adanya Demo Anarkis, Badung Education Fair Ditunda, Simak Alasannya Berikut Ini
Baca juga: DEMO di Seluruh Indonesia, Ritel Tetap Buka & Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman, Ini Kata Aprindo!

Polisi kemudian melakukan gelar perkara untuk menentukan status tersangka apabila memenuhi unsur tindak pidana.
Dijelaskan sebagian besar demonstran yang diamankan adalah pelajar tingkat SMA. Dari hasil interogasi, mereka mengaku ikut aksi demo karena diajak dan ikut-ikutan, ada pula yang mengaku dibayar Rp 50 ribu.
Ratusan di antaranya dipulangkan setelah dibina dan dijemput oleh orangtua mereka. “Tentunya pembinaan melalui orang tua, karena kemarin orang tuanya kita panggil juga,” ujarnya.
Polda Bali juga kembali mengamankan 5 orang demonstran yang diduga terkait dalam tindak pidana pengeroyokan saat aksi unjuk rasa yang berujung anarkis di depan Kantor DPRD Renon Denpasar pada Sabtu (30/8) lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, kelima demonstran yang diamankan berinisial MT (24) pekerjaan ojek online warga Jembrana asal Jakarta, kemudian ASD (18) pelajar SMA warga Denpasar asal Garut. Berikutnya, INRT (18) pelajar SMA warga Badung asal Denpasar, IKM (19) pelajar SMA warga Bangli asal Denpasar dan IPBSD (18) pelajar SMA asal Denpasar.
Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy membenarkan kelima demonstran tersebut saat ini sedang diamankan dan masih dalam pemeriksaan. “Iya, ada 5 yang diamankan, sementara ini masih dalam pemeriksaan,” kata Kombes Pol Sandy.
Adapun alat bukti yang digunakan polisi untuk memenuhi unsur dalam dugaan tindak pidana pasal 170 KUHP ini di antara keterangan saksi, visum, rekaman video, foto korban luka dan foto kendaraan yang dirusak massa.
Diungkapkan, para demostran yang diamankan ini rata-rata melakukan pengerusakan secara bersama-sama saat aksi unjuk rasa dengan merusak kendaraan polisi seperti melempari hingga naik kap mesin dan menginjak-injak kaca mobil polisi.
Selain itu, para demonstran ini juga diduga melakukan penjarahan barang-barang milik Polri seperti masker gas air mata, tameng, helm, rompi polisi, tongkat milik polisi.
Seorang anggota polisi dilaporkan mengalami luka-luka berinisial IWHAP. Saat itu, IWHAP sedang mengendarai truk logistik untuk personel yang berjaga di kantor DPRD Bali.
Kemudian pada saat IWHAP mau memasuki gedung DPRD, diserang oleh massa pengunjuk rasa dan pada saat korban masih dalam kondisi di dalam truk. Demonstran melempari kendaraan IWHAP dengan paving blok sampai korban tidak sadarkan diri di dalam kendaraan dan mobil dirusak oleh para pengunjuk rasa.
IWHAP lantas dibantu oleh anggota Brimob Polda Bali di lokasi kejadian dan dilarikan ke rumah sakit. Lantaran mengalami luka terbuka pada bagian mata kiri, retak tulang pipi dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Prof dr IGNG Ngoerah Denpasar.
Patroli dan Penyisiran
Kapolda Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya bersama Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto terjun memimpin langsung patroli gabungan skala besar di wilayah Bali, pada Senin (1/9) malam.
Patroli ini melibatkan unsur TNI dan Polri, dengan menyasar sejumlah titik strategis dan kawasan rawan serta objek vital untuk memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif pasca kerusuhan saat aksi unjuk rasa Sabtu (30/8).
Irjen Daniel menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas antara TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas keamanan serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Kami bersama Pangdam IX/Udayana sepakat bahwa keamanan Bali adalah tanggung jawab bersama,” ujar Irjen Daniel. “Oleh karena itu, patroli gabungan ini menjadi bukti nyata sinergitas TNI-Polri demi menjaga kedamaian yang sudah menjadi ciri khas Bali,” imbuhnya.
Hal senada dikatakan Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto. Pihaknya menekankan pentingnya menjaga soliditas antarinstansi guna mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan.
“Kehadiran kami di lapangan adalah bentuk kesiapsiagaan dan pengabdian kepada masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa Bali tetap menjadi wilayah yang damai, aman, dan tertib,” kata Mayjen TNI Piek.
Kegiatan patroli berlangsung dengan tertib disambut baik masyarakat. Patroli ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerja aparat keamanan.
Irjen Daniel memberikan dukungan berupa logistik kepada personel TNI-Polri serta pecalang yang berjaga di objek-objek vital.
Selain rombongan Kapolda dan Pangdam, Polsek Kuta juga melaksanakan apel patroli gabungan sinergitas TNI-Polri bersama Muspika Kecamatan Kuta.
Patroli diawali dengan apel yang berlangsung di Lapangan Mako Polsek Kuta, Jalan Raya Tuban, dipimpin langsung Kapolsek Kuta, Kompol Agus Riwayanto Diputra.
Kegiatan ini diikuti 28 personel gabungan yang terdiri dari 4 anggota TNI, 17 personel Polri, 5 personel Satpol PP, serta 2 perwakilan dari Kecamatan Kuta. Juga Danramil Kuta, Camat Kuta, para Kanit Polsek Kuta, serta jajaran Muspika.
Kapolsek Kuta menyampaikan pentingnya sinergitas TNI-Polri bersama unsur Muspika dalam menjaga keamanan wilayah, khususnya di kawasan wisata Kuta yang ramai pengunjung.
Ia menekankan patroli skala besar dilaksanakan sebagai langkah antisipasi potensi gangguan keamanan, termasuk penyampaian aspirasi masyarakat yang berpotensi menimbulkan kericuhan.
Usai apel, seluruh personel gabungan bergerak melakukan patroli ke sejumlah lokasi strategis, diawali dari kawasan Kedonganan, kemudian menyusuri wilayah Kuta bagian utara.
Polsek Denpasar Selatan juga melaksanakan kegiatan patroli bersama yang dipimpin langsung Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Agus Adi Apriyoga didampingi Waka Polsek AKP Gede Suardika.
Patroli gabungan ini melibatkan 25 personel yang terdiri dari 12 anggota Polsek, 1 personel TNI, 3 pecalang, 8 linmas, dan 1 prajuru desa adat.
Operasi difokuskan pada wilayah strategis, antara lain Jalan Raya Sesetan, Jalan Sidakarya, Jalan Tukad Pakerisan, Jalan Waturenggong, Jalan Serangan, kawasan perkantoran pemerintah, kawasan wisata Sanur, pertokoan Sudirman, hingga area publik seperti restoran, hotel, dan ATM.
Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Agus Adi Apriyoga menjelaskan, kegiatan ini bertujuan mengoptimalkan pengamanan serta menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif.
“Kami menyusuri jalan umum, objek vital, kawasan pemukiman, hingga pusat keramaian untuk memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga,” ujarnya.
Dari hasil patroli, tidak ditemukan adanya gangguan Kamtibmas. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. (ian)
Perketat Pintu Masuk Bali
Pengetatan pemeriksaan terus dilakukan di pintu masuk Bali via Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Selasa (2/9).
Adalah menyikapi situasi nasional yang terjadi berbagai aksi demonstrasi menuntut keadilan dan kesejahteraan kepada pimpinan negara. Seluruh identitas warga, barang bawaan dan kendaraan yang masuk Bali diperiksa oleh tim gabungan.
Menurut informasi yang diperoleh Tribun Bali, pengetatan pemeriksaan ini sudah dilakukan sejak Senin (1/9) kemarin. Pemeriksaan dilakukan terhadap identitas warga, kendaraan serta barang bawaan yang dibawa ke Bali.
“Termasuk juga melakukan pemeriksaan bagasi dengan sasaran barang berbahaya seperti sajam, bahan peledak (handak) dan barang illegal lainnya,” ungkap Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol Arya Agung Arjana Putra saat dikonfirmasi, Selasa (2/9).
Dia menjelaskan, selain memeriksa identitas, barang bawaan dan kendaraan, tim gabungan juga meminta keterangan terhadap penumpang bus hingga travel yang masuk Bali. Rata-rata penumpang umum tersebut memang bertujuan ke Denpasar untuk bekerja.
Kompol Agung menegaskan, pemeriksaan terhadap orang, barang bawaan, dan kendaraan di Kawasan Pelabuhan Gilimanuk dilakukan secara berkelanjutan selama 1x24 jam hingga situasi kondusif.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar turut menjaga keamanan dan ketertiban Bali,” kata dia. (mpa)
Polda Bali dan Driver Ojol Gelar Doa Bersama
Korban jiwa berjatuhan dalam gelombang aksi unjuk rasa di berbagai daerah di tanah air. Satu di antaranya tragedi meninggalnya driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21).
Affan tewas di tengah aksi unjuk rasa di Jakarta secara tragis setelah terlindas Rantis Brimob. Mirisnya, Affan saat itu sedang menyelesaikan orderan makanan dari pelanggan.
Peristiwa inilah yang menyulut gelombang aksi demo menjadi lebih besar di berbagai daerah dan menyisakan duka mendalam bagi elemen masyarakat.
Sebagai bentuk kepedulian, di Bali personel kepolisian bersama para driver ojol yang beragama Hindu menggelar doa bersama di Pura Linggarcana Polda Bali, Denpasar, pada Selasa (2/9). Doa bersama juga digelar di Masjid At Taqwa Polda Bali.
Ketua Pengurus Suka Duka Baradharma Polda Bali, AKBP I Made Rustawan menyampaikan bahwa doa bersama ini merupakan rasa berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa almarhum Affan.
“Selain memohon keselamatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, doa bersama ini juga bertujuan untuk mendoakan arwah semeton yang di Jakarta almarhum Affan Kurniawan driver ojol yang mendapat musibah saat ada unjuk rasa,” ucap AKBP Rustawan.
AKBP I Made Rustawan turut menyayangkan unjuk rasa di Bali yang sempat terjadi aksi anarkis karena provokator. Ia berpesan kepada elemen ojol agar tidak mudah terprovokasi.
“Saya meminta kepada semeton driver ojol agar jangan mudah terprovokasi. Jika mendapat informasi agar tidak langsung dipercaya, telusuri dulu kebenarannya. Saat ini banyak sekali informasi yang beredar di media sosial yang bernuansa provokatif,” ucapnya.
Perwira melati dua dipundak ini memastikan bahwa kasus kematian Affan Kurniawan diusut tuntas agar korban mendapatkan keadilan serta mengajak masyarakat Bali untuk menjaga kondusifitas.
“Mari kita bersama-sama jaga kondusifitas di wilayah Bali. Sebagaimana yang disampaikan Kapolri, kasus kematian almarhum Affan Kurniawan diusut tuntas, untuk itu jangan termakan isu-isu kurang baik,” pungkasnya. (ian)
PHRI Respon Terkait Travel Warning & Aksi Demo, Kunjungan Wisatawan ke Bali Capai 4,6 Juta Orang |
![]() |
---|
PROSES Belajar di Sekolah Tetap Jalan, Disdikpora Badung Menerima Arahan KPAD di Tengah Isu Demo |
![]() |
---|
BALI Harus Aman! Koster Pimpin Gelar Agung Pecalang di Renon, Tolak Tegas Aksi Demonstrasi Anarkis |
![]() |
---|
BATAL Gelar Aksi Damai di Buleleng, Aliansi Mahasiswa Bali Utara Bubar Diduga ‘Ditunggangi’ Oknum |
![]() |
---|
ISU Demo di Badung, Disdikpora Tegaskan Proses Belajar di Sekolah Tetap Jalan! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.