Banjir di Bali

Sehari Setelah Wapres Gibran, Giliran Presiden Prabowo ke Bali, Berikut Agendanya

Pasca banjir yang melanda di sejumlah daerah di Bali, sejumlah pejabat datang ke Pulau Dewata.

|
Tribun Bali
KOLASE - Wakil Presiden Gibran Rakabuming saat kunjungan ke posko pengungsian Tohpati (kiri) dan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf datang ke RSUP Prof Ngoerah meninjau langsung kondisi korban banjir (kanan), Jumat 12 September 2025. 

Setibanya di Bali, Presiden Prabowo akan langsung ke Pasar Badung dan sekitarnya, meninjau posko pengungsian di Banjar Kesambi, Denpasar Timur.

Setelah itu dilanjutkan mengunjungi rumah duka korban banjir bandang I Wayan Nenyod dan rumah duka di wilayah Serangan.

Saat ini dari pantauan di lapangan terlihat sejumlah anggota paspampers telah standby atau siaga di seputaran Jl. Hasanudin dan Jl. Sulawesi yang menjadi lokasi peninjauan setelah dari Pasar Badung.

Kunjungan Mensos dan Menteri HAM

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf bersama Menteri HAM RI, Natalius Pigai hadir langsung di tengah masyarakat terdampak banjir di Posko Pengungsian Banjar Dakdakan, Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara pada Jumat (12/9)  siang.

Dalam kesempatan tersebut turut diserahkan santunan kematian kepada Ahli Waris dari belasan korban meninggal akibat bencana banjir, tidak hanya yang terjadi di Kota Denpasar, tapi di sejumlah wilayah lainnya di Bali. 

Awal kunjungan, ia datang ke RSUP Prof Ngoerah meninjau langsung kondisi korban banjir Bali yang dirawat pada Jumat 12 September 2025. 

Ia menegaskan penanganan bencana ini langsung dipantau Presiden RI dengan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Presiden mengikuti dengan baik penanganan yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang langsung dipimpin oleh Bapak Letjen Suharyanto ya. Sementara kami membantu dari sisi shelter dan logistik,” imbuhnya.

Menurutnya, dalam penanganan bencana ada tiga tahapan utama, mulai dari evakuasi, masa darurat, hingga rehabilitasi.

“Sebagaimana kita ketahui kalau ada bencana itu tentu yang utama adalah masa-masa evakuasi. Dan itu dilakukan oleh mereka yang terlatih ya, mereka-mereka yang memang sudah mengikuti satu proses pelatihan yang profesional,” ujarnya.

Kementerian Sosial, kata dia, fokus membantu di masa darurat, terutama dalam penyediaan dapur umum, shelter pengungsian, layanan psikososial, hingga santunan.

“Ya, di sini ada dapur umum, kemudian ada tempat pengungsian dan sekaligus memberikan layanan psikososial dan santunan untuk yang meninggal maupun yang luka-luka,” jelasnya.

Untuk santunan, ia menyebut Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan lebih dari Rp2 miliar khusus di Bali.

“Kalau yang dari Kementerian Sosial yang wafat Rp15.000.000. Kalau yang sakit atau yang luka itu Rp5.000.000. Nah, sekarang kita ada untuk penanggulangan bencana banjir untuk Kementerian Sosial sudah menyalurkan lebih dari 2 miliar. Khusus di Bali. Iya, logistik dan santunan,” katanya. (*)

 

 

Berita lainnya di Banjir di Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved