Banjir di Bali
Pasca Banjir di Bali, Ratusan Prajurit TNI Bantu Penanggulangan Bersihkan Lumpur dan Sampah
Kolonel Inf Widi Rahman, S.H., M.Si mengatakan, selain korban jiwa, banjir juga mengakibatkan kerusakan serius pada infrastruktur.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Upaya penanggulangan terus dilakukan pasca bencana banjir besar yang melanda wilayah Bali pada 10 September 2025.
Berdasarkan data BPBD Provinsi Bali, banjir tersebut menimbulkan dampak cukup luas dengan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di sejumlah daerah.
Hingga saat ini, tercatat 18 orang meninggal dunia dan 5 orang dikabarkan masih dalam pencarian.
Korban meninggal berada di Kota Denpasar sebanyak 12 orang, Kabupaten Gianyar 3 orang, Jembrana 2 orang, dan Badung 1 orang.
Baca juga: Kisah Anjing Bali Moka yang Selamatkan Ayu dan Keluarga Saat Banjir Bandang Menerjang
Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Inf Widi Rahman, S.H., M.Si mengatakan, selain korban jiwa, banjir juga mengakibatkan kerusakan serius pada infrastruktur.
Tercatat 163 titik banjir, 64 titik tanah longsor, 35 titik pohon tumbang, 2 jembatan rusak, 3 jalan rusak, serta 21 titik kerusakan pada penyengker, saluran irigasi, ruas jalan, dan senderan di berbagai wilayah.
Terkait pengungsian, 188 warga Denpasar harus mengungsi ke enam lokasi, di antaranya SD 25 Pemecutan, Banjar Sedana Merta Ubung, Banjar Dakdakan Peguyangan, Banjar Kesambi Kesiman, Pulau Misol, dan Banjar Tohpati Kesiman Kertalangu.
Sementara itu, di Kabupaten Jembrana, BPBD telah mengoperasikan dua dapur umum, masing-masing untuk 350 orang di BPBD Jembrana dan 3.000 orang di Pengambengan.
Dalam penanggulangan bencana, TNI AD melalui Kodam IX/Udayana telah mengerahkan prajuritnya untuk melakukan evakuasi korban, distribusi logistik, hingga pendirian posko pengungsian darurat.
Personel Kodam juga bersinergi dengan BPBD, Polri, pemerintah daerah, dan relawan untuk memastikan keamanan serta kelancaran jalur distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak.
“Koram IX/Udayana terus mengoptimalkan kemampuan personel serta peralatan guna mendukung percepatan pemulihan masyarakat pasca banjir di Bali,” kata Kapendam, Minggu 14 September 2025.
Hingga kini, upaya pencarian korban, pemulihan infrastruktur, serta penyaluran bantuan masih terus dilakukan secara terpadu.
Kodam IX/Udayana memastikan terus berada di garis depan mendampingi masyarakat hingga situasi benar-benar pulih.
Banjir besar terjadi pada 10 September 2025, setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan meluapnya aliran sungai dan merendam sejumlah kawasan di Kota Denpasar, termasuk pasar tradisional, pertokoan, serta beberapa permukiman warga.
Sementara itu, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto menyampaikan, bahwa penanganan bencana merupakan perintah langsung dari Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.