Makan Bergizi Gratis
Pemkab Jembrana Verifikasi Lokasi SPPG, BGN Latih 500 Petugas SPPG Pilih Bahan Makanan-Distribusi
selama ini Kabupaten Jembrana menjadi salah satu wilayah dengan capaian MBG paling luas di Bali.
Di Pendem oleh Yayasan Jana Kerti 1 dengan sasaran 3.348 siswa dan 3B sebanyak 290 orang.
Di Desa Dangin Tukadaya oleh Yayasan Tiga Srikandi dengan sasaran 3.091 siswa dan 3B sebanyak 245 orang.
Di Pekutatan oleh Yayasan Prabu Center 08 dengan sasaran 3.541 siswa dan 3B sebanyak 245 orang.
Di Desa Air Kuning oleh Yayasan Al Isyaroh Mulia dengan sasaran 2.167 siswa dan 3B sebanyak 774 orang.
Di Baler Bale Agung (2) oleh Yayasan Al Isyaroh Mulia dengan sasaran 3.274 siswa.
Serta di Pengambengan oleh Yayasan Boga Basmalah Basyarah dengan sasaran 3.402 siswa.
Letkol Inf M. Adriansyah menyebutkan, di Kabupaten Jembrana membutuhkan sebanyak 22 dapur sehat atau SPPG untuk melayani semua siswa dan juga tambahan 3B.
Khusus untuk sasaran 3B tersebut diberikan dua kali seminggu.
Sehingga dengan tambahan sasaran balita, ibu menyusui dan ibu hamil tersebut, saat ini satu dapur sehat melayani sekitar 3.500-3.700 orang.
“Menunya berbeda, sistemnya untuk 3B di-droping dari Puskesmas, Posyandu di masing-masing wilayah. Nanti diarahkan oleh Puskesmas, bisa diambil dan bisa diantar oleh penerima manfaat,” jelasnya saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) dalam rangka peningkatan kualitas penyediaan makanan, Sabtu 4 Oktober 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Pajajaran Suite, Kota Bogor, Jawa Barat, ini diikuti oleh 500 orang yang bertugas di 10 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari berbagai daerah.
Deputi Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional, Sawin, mengungkapkan bahwa pelaksanaan pelatihan ini merupakan langkah awal menuju standardisasi nasional dalam penyelenggaraan dapur sehat SPPG.
Pelatihan ini untuk mencegah dugaan keracunan MBG.
Sawin mengatakan, materi pelatihan difokuskan pada penerapan higienitas, sanitasi pangan, keamanan pangan, penyusunan menu bergizi seimbang, serta manajemen dapur sehat.
“Bimtek ini bertujuan agar seluruh relawan dan pengelola SPPG memiliki pemahaman yang sama tentang standar pelayanan gizi, mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, pemorsian, hingga pendistribusian makanan yang higienis dan aman,” ujar Sawin dikutip Kompas.com, Minggu 5 Oktober 2025.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.