Berita Bali
Atlet Bali Cetta Maria Jovita Sabet Medali Emas di Kejuaraan Taekwondo Internasional
Prestasi tentu tak muncul begitu saja tanpa proses, sebelum kejuaraan, Cetta dan kawan-kawan sudah ditempa
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Baru menginjak kelas 5 Sekolah Dasar, atlet Taekwondo asal Bali Cetta Maria Jovita (11) berhasil mengukir prestasi di Kejuaraan Internasional.
Siswi SD Tegaljaya, Dalung, Badung ini tampil percaya diri dalam Pugnator Open International Taekwondo Championship 2025 di GOR Universitas Negeri Yogyakarta.
Bocah berusia 11 tahun itu tampi di kelas Prestasi Pracadet Under 36 kg, menumbangkan lawan-lawannya hingga akhirnya berhasil menyabet medali emas.
Cetta yang tergabung dalam Dojang Angel Prima Taekwondo Bali itu menjadi wakil tim asal Pulau Dewata yang sukses membuat kejutan besar di ajang bergengsi internasional itu.
Baca juga: Tim Taekwondo Polda Bali Borong 7 Medali Juara di Kejuaraan Nasional Piala Panglima TNI
Dari ribuan peserta yang datang dari delapan negara, Angel Prima justru muncul sebagai Juara Umum II Kelas Prestasi, hanya kalah dari tim nasional Filipina.
Prestasi tentu tak muncul begitu saja tanpa proses, sebelum kejuaraan, Cetta dan kawan-kawan sudah ditempa keras oleh Saebum Dana Kristianda dan Manajer Tim Agus Yuka Sabdana Wiasa Putra.
Angel Prima menurunkan 28 atlet yang bertarung di berbagai kategori, empat atlet Poomsae, delapan belas atlet Kyorugi Prestasi, dan lima atlet Kyorugi Pemula.
Selama tiga hari kejuaraan pada 3–5 Oktober 2025 lalu, tim ini tampil konsisten.
Hasilnya, mereka membawa pulang 18 medali, yakni 6 emas, 3 perak, dan 5 perunggu dari kelas prestasi, serta 3 emas dan 1 perunggu dari kelas pemula.
“Cetta menunjukkan teknik dan mental luar biasa untuk usianya. Dia disiplin, tenang, dan punya semangat juang tinggi,” ujar Saebum Dana kepada Tribun Bali, pada Selasa 7 Oktober 2025.
Kejuaraan internasional itu diikuti lebih dari 3.000 atlet dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Pakistan, Filipina, Thailand, dan Timor Leste.
Kategori yang dipertandingkan mencakup Kyorugi Prestasi dan Pemula, Poomsae, serta Speed Kicking untuk putra dan putri.
Di usia yang baru menginjak 11 tahun, masih terbentang lebar langkah Cetta untuk menjadi atlet kebanggaan Pulau Dewata.
Prestasi Angel Prima menjadi sinyal bahwa pembinaan atlet muda di daerah kini mulai menunjukkan hasil nyata.
“Ajang internasional seperti ini penting buat membentuk mental dan pengalaman tanding. Kami ingin atlet Bali bisa bersaing di mana pun, tanpa rasa minder,” pungkas Saebum Dana. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.