Seputar Bali

Waspada Kontaminasi Limbah Nuklir Cesium-137, Dinas Kelautan Pastikan Udang di Bali Aman

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali buka suara soal potensi adanya kontaminasi limbah nuklir Cesium-137 ke makanan laut di Bali.

Pixabay
ILUSTRASI UDANG - Waspada Kontaminasi Limbah Nuklir Cesium-137, Dinas Kelautan Pastikan Udang di Bali Aman 

Sementara produksi udang vaname terdapat di tiga Kabupaten, di antaranya Kabupaten Buleleng sejumlah 3.049.650 kilogram, Jembrana sejumlah 5.320.800 kilogram, dan Karangasem 247.900 kilogram. 

Sehingga total produksi udang galah sejumlah 30.662 kilogram dan udang vaname sejumlah 8.618.350 kilogram. 

Baca juga: 31 Warga Terdampak Bencana Banjir di Klungkung Terima Bansos Total Rp533 Juta

Apa Itu Cesium-137

Cesium-137 adalah isotop cesium yang radioaktif yang terbentuk sebagai salah satu produk fisi yang lebih umum dari fisi nuklir uranium-235 dan isotop yang dapat dibelah lainnya dalam reaktor nuklir dan senjata nuklir. Jumlah renik cesium-137 juga berasal dari fisi spontan uranium-238.

Kegunaan Cesium-137

Cesium-137 memiliki sejumlah kegunaan praktis. Dalam jumlah kecil, ia digunakan untuk mengkalibrasi peralatan pendeteksi radiasi.

Elemen ini juga sering digunakan dalam pengobatan yakni digunakan dalam radioterapi.

Dalam dunia industri, elemen ini digunakan dalam sensor aliran, pengukur ketebalan dan pengukur densitas kelembaban.

Sebagai isotop buatan manusia yang hampir murni, cesium-137 telah digunakan untuk menentukan umur dan mendeteksi pemalsuan anggur (wine).

Cesium-137 juga dipakai sebagai bahan penanggalan yang relatif akurat untuk menilai usia sedimentasi yang terjadi setelah 1945.

Cesium-137 juga digunakan sebagai pelacak radioaktif dalam penelitian geologi untuk mengukur erosi dan pengendapan tanah.

(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved